Sudah tiga hari Rizki belum sadarkan diri dan selama itu juga Anggun selalu berada disampingnya menunggu sang suami membuka matanya, mertuanya dan orang tua Anggun kini berada dirumah sakit dimana Rizki dirawat
"Nak makan dulu ya kamu dari pagi belum makan" kata bu Tuti khawatir melihat kondisi putri semata wayangnya
"Inget loh ada anak kalian diperut kamu" sambung pak Maruji
"Bu kapan Rizki buka matanya" gerutu Anggun dengan wajah sedihnya
"Sini menantuku makan dulu" saut bu Nunung yang duduk bersama suami disofa yang berada tak jauh dari ranjang dimana Rizki terbaring
"Ayo makan dulu Anggun" kata pak Jimi yang melihat Anggun hanya terdiam
"Hmmm" gumam Anggun kemudian melangkah menuju bu Nunung dan pak Jimi
"Habiskan" titah bu Nunung ke menantu perempuan satu-satunya
"Iya Bu" kata Anggun pelan
"Rizki pasti akan sadar dia anak yang kuat Nak, jangan abaikan kesehatan kamu kasihan cucu Omah yang ada kamu kalau Bundanya galau terus" kata bu Nunung tersenyum sambil mengusap lembut kepala Anggun
"Iya Omah" kata Anggun bersuara seperti anak kecil sambil menunjukkan perut yang mulai membesar membuat yang lain terkekeh
Pak Maruji dan pak Jimi pamit sebentar untuk mengecek perusahaan yang dipegang Rizki, sedangkan bu Tuti dan bu Nunung setia menunggu Anggun menemani Rizki yang sampai sekarang belum sadarkan diri
"Ki bangun aku kangen kamu" gumam Anggun pelan yang duduk ditepi ranjang sambil meneliti wajah Rizki yang amat sangat damai jika sedang terlelap "Kamu ga kangen aku?" lanjut Anggun mencoba menyentuh wajah damai Rizki "Aku sudah memaafkan kamu jadi tolong buka mata kamu" bisik Anggun
TOK TOK TOK
"Nak Aldi" terdengar suara bu Nunung menyapa orang yang baru saja masuk kedalam ruang inap Rizki "Aisyah" lanjut bu Nunung membuat Anggun mengalihkan pandangannya kearah perempuan yang baru saja memasuki ruang inap suaminya
Permasalahan yang sudah terjadi memang para orang tua tak mengetahuinya, Anggun hanya tak ingin menambah permasalahan diatas permasalahan yang belum ada ujungnya
"Tante bagaimana kabarnya?" tanya Aisyah sopan ke bu Nunung dengan mencium punggung tangan bu Nunung
"Baik Ai, kenalin besannya Tante" kata bu Nunung mengenalkan bu Tuti kepada Aisyah
"Aisyah Tante" kata Aisyah sambil mencium punggung tangan bu Tuti
"Mertuanya Rizki" kata bu Tuti sambil tersenyum misterius, mau membohongi bu Tuti? Ga akan bisa, tanpa dibicarakan pun bu Tuti atau pak Maruji mengetahui permasalahan yang sedang menimpa anaknya, namun bu Tuti tahu inti dari permasalahan ini karena ga sepenuhnya Rizki bersalah disini melainkan caranya Rizki saja yang salah
"Anggun" sapa Aisyah ke Anggun yang tengah duduk dipinggir ranjang sambil menatap datar dirinya
"Haiii" sapa Anggun yang mencoba tersenyum hangat kearah Aisyah
"Kita bisa berbicara tapi tidak disini mungkin ditaman rumah sakit" kata Aisyah tersenyum kikuk
"Bu, Anggun keluar sebentar" pamit Anggun ke bu Tuti dan bu Nunung yang tengah berbincang-bincang dengan Aldi disofa didalam ruang inap Rizki
Anggun pun langsung melangkah menuju taman rumah sakit yang tak jauh dari ruang inap Rizki, mendahului Aisyah yang berjalan dibelakangnya
"Lo mau jelasin apa?" tanya Anggun langsung ketika mereka sudah berada ditengah-tengah taman rumah sakit yang kini sepi pengunjung karena mungkin hari sebentar lagi akan gelap
KAMU SEDANG MEMBACA
my teacher my husband
Romanceseorang siswi yang jatuh cinta pada gurunya sendiri namun apadaya sang guru tak memiliki rasa yang sama, sakit... itulah yang dirasakan Anggun gadis yang selalu ceria yang selalu menebarkan aura positif disekitarnya, aura negatif? no anggun bukan...