Pekerjaan Baru

14K 410 4
                                    

Adzan maghrib mulai dikumandangkan semua umat islam mulai meninggalkan kegiatannya untuk menghadap sang pencipta, namun dijaman yang edan ini ada saja umat yang mengabaikan seruan dari maha pencipta ini. Acara Tv yang tidak berguna dan tidak bermanfaat yang membuat banyak umat malas untuk beribadah, terutama anak-anak muda dijaman ini

Mereka lebih memilih acara Tv favorit mereka dibandingkan menghadap ke maha pencipta, terutama film kartun jepang yang dijadwalkan tayang pada saat umat islam yang seharusnya mengerjakan ibadah sholat maghrib, karena film tersebut banyak iman anak-anak muda lebih memilih film tersebut

Namun orang tua Anggun sangat keras mengajarkan tentang agama kepada anak satu-satunya itu, walaupun orang tua Anggun bukan dari keluarga pesantren atau pendidikan agama yang sangat kental, namun mereka tahu bagaimana menghargai seruan dari maha pencipta

Setelah sholat berjamaah bersama orang tuanya, Anggun yang merasa jenuh selama beberapa hari berdiam diri dirumah ia pun berniat mengunjungi sepupunya yang tak jauh dari rumahnya, dengan menggunakan sepeda gunung miliknya Anggun pun mulai menggowes menuju rumah Sulis, sang sepupu

Memang sudah lama ia tak bertatap muka dengan Sulis, karena kesibukan karier membuat mereka jarang bertemu, bahkan diacara keluarga pun sangat jarang karena Anggunlah yang selalu absen dikarenakan sibuk bekerja. Ya konsikuen bekerja dihotel memang seperti itu, disaat kerabat libur, Anggun berangkat kerja, hal itulah yang membuat bu Tuti sedikit tak suka

Setelah berbasa basi menanyakan kabar satu sama lain, Anggun bersama Sulis mulai hanyut bercerita dihalaman rumah Sulis, tak lupa Anggun pun menceritakan tentang kisahnya yang menjadi pengangguran,

"Karena pria tua bangka itu gue dipecat, Sul" kata Anggun mengakhiri cerita kisahnya

"Tapi lo nya juga sih yang masang, suruh siapa kerja pake rok yg kurang bahan begitu" cela Sulis menanggapi cerita Anggun

"Tuntutan kerja Sul kenapa gue pake rok begitu" sanggah Anggun

"Ya panteslah kalo tante Tuti larang lo kerja dihotel" kata Sulis

"Tapi gue liat dari gajinya" kata Anggun

"Dan lo relain tubuh lo dipamerin ke orang banyak?" tanya Sulis, skakmat!! Anggun tak bisa berkutik "Dan karna pakaian lo yang begitu bikin pria ingin pake lo, kalo udah kejadiannya begitu siapa yang harus disalahin, pasti lo, karena lo yang masang dia buat ngegodain lo" jelas Sulis

"Yaelah semenjak lo berhijab kenapa jadi sering kultum gini ya" kata Anggun terkekeh

"Untung lo cuman dipegang opai lo, kalo sampe dipaksa buat pake lo, mau apa lo?!" kata Sulis

"Ceuuhh gue mah apa atuh ga ada yang ngebelain gue buat menekuni kerja dihotel" kata Anggun yang mulai drama

"Buat kebaikan lo juga" kata Sulis dan Anggun hanya menghela nafas "Oh iya!!" teriak Sulis spontan "Lo mau gak kerja ditempat Ayah gue kerja?" lanjut Sulis menawarkan pekerjaan ke Anggun

"Om Ita sekarang jadi kepala sekolah di Smk Nasional yang sering tawuran itu kan? Gue gak mau aahh" tolak Anggun langsung sebelum ia tahu kerja sebagai apa

"Eehh denger dulu sompreettt!! Jangan langsung nolak gitu dong" kata Sulis yang mencoba meyakinkan Anggun

"Gue takut sama hal-hal yang berbau anarkisme" kata Anggun membela diri

"Lo disana cuman jaga dan ngurus perpustakaan doang, gak ngurusin anak-anak yang terlibat tawuran" kata Sulis "Tapi dulu bukannya lo kuliah masuk jurusan Bimbingan Konseling ya? Lanjutin aja, yang gue tau disitu juga lagi dicari guru BK" lanjut Sulis

"Guru BK? Ngurusin anak-anak yang punya kasus? Gak mau ah gue, lebih baik gue kerja dihotel dibanding gue lanjutin kuliah gue" kata Anggun dengan nada malas

my teacher my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang