Mereka Anak-anakku

9.8K 217 3
                                    

Mudik lebaran pun tiba satu minggu menjelang hari raya idul fitri membuat Rizki dan Anggun tengah bersibuk mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ketika mudik ke kota kelahiran mereka, setelah mereka siap tepat pukul sepuluh pagi mereka berangkat ke kota Cirebon lebih tepatnya ke rumah nenek Anggun, dimana keluarga besar Anggun sudah berkumpul

Huaaa selamat datang kota kelahiranku, batin Anggun berteriak kegeringan setelah berada dikota kelahirannya

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah nenek Anggun, yang memang jaraknya tak jauh dari rumah orang tua Anggun. Dirumah nenek pun sudah ada orang tuanya, orang tua Sulis, Sulis beserta suami yang sedang menggendong Wati, buah hati mereka

Kini mereka sedang berkumpul untuk ritual berbuka puasa, candaan dan ledekan dari Anggun maupun Sulis membuat ramai suasana, walaupun usia mereka sudah tidak bisa dibilang remaja lagi namun sikap kekanakan mereka tak akan lepas dari jiwa duo cabe-cabean itu

"Heh Anjun siapin makanan noh buat suami lo buka" kata Sulis ke Anggun yang tengah mengambil minum untuk suaminya

"Gue juga ngerti kali, lo juga makannya cepet kali kasihan noh laki lo" gertak Anggun yang tak mau kalah membuat Sulis memiringkan bibirnya ke atas

"Sayang, aku makannya dikit aja nanti dilanjut setelah sholat teraweh" kata Rizki ke Anggun yang tengah mengambil makan untuknya dan Anggun menganggukan kepala

"Adyuuhhh Sayang" ledek Sulis ke Rizki

"Komen aja lo" cibir Anggun sambil memberikan piring yang sudah diisikan makanan ke Rizki

"Terimakasih sayang" kata Rizki tersenyum tulus

"Sama-sama sayang" balas Anggun sambil tersenyum manis ke suaminya

"Aduuhhh mesranya" ledek Sulis membuat Anggun mengalihkan pandangan kearahnya tak lupa tatapan sinis bersinar dimata sipit Anggun

"A Dani kasih asupan kemesraan dong ke Sulis supaya dia ga ledekin gue terus" kata Anggun ke Dani yang sedang berdiri tak jauh dari meja makan sambil menggendong Wati yang sedang asik dengan botol susu formulanya

"Kalo kami ga sering bermesraan ga mungkin muncul si Wati" goda Dani membuat anggota keluarga yang lain tertawa

"Tuh denger" kata Sulis terkekeh "Makannya Ki tiap malam digoyang terus agar muncul Wati yang lain" lanjut Sulis ambigu

"Anggun sama Sulis kalo sudah bertemu seperti kucing tikus tapi kalo berjauhan saling kangen" ledek Nenek melihat keributan cucu-cucunya

"Kangen dari Hongkong Nek" kata Sulis mengelak

"Dia memang tikus Nek, sering cari jalan ke got-got makannya badannya bau, iiiwwwww" ledek Anggun sambil mengendus tubuh Sulis kemudian menutup hidung dengan tangannya

"Ya lo emang kucing sering nyakarin suami lo" ledek Sulis tak mau kalah sambil menunjukkan luka baretan yang ada disekitar leher Rizki

"Luka ini?" tanya Rizki yang pecah konsentrasi makannya akibat pertengkaran Anggun dan Sulis "Uuhh dia memang terlalu gemas sampai timbul luka seperti ini" kata Rizki santai sambil tersenyum menyebalkan membuat yang lain terkekeh

"Luka itu menunjukkan kasih sayang ke suami gue" kata Anggun sambil bersandar ke pundak Rizki yang duduk disampingnya

"Kasih sayang darimana" cibir Sulis

"Dari hati gue lah" gertak Anggun sambil menjulurkan lidahnya ke Sulis

"Kaya lo punya hati aja" ledek Sulis

"Cuman laki gue yang bisa melihat hati gue" kata Anggun sambil tersenyum tengil dan yang melihat perdebatan Anggun Sulis hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala

my teacher my husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang