1 - Hamil?

12.9K 596 133
                                    

Dia hanya sebatas masa laluku

🍁🍁🍁

Brakk!

"Aku gak terima, No! Pokoknya kamu harus tanggung jawab!"

Seisi kantin sontak melihat ke asal suara, apalagi suara itu dibarengi dengan pukulan meja yang lumayan keras.

Lawan bicaranya tidak terima, "Gak bisa, Van! Nanti apa kata mama kalau aku kaya gitu"

"Trus ni bayi di perut gue mau diapain? Lo mau enaknya aja ya!" Tidak terima dengan penolakan laki - laki itu, suaranya makin meninggi. Bahkan kini dia tidak lagi memakai 'aku-kamu'

Jari telunjuknya sekarang sudah tepat di hadapan lelaki itu, "Lo bilang, apa kata mama kalau lo kaya gitu? Kenyataanya lo ga sebaik yang nyokap lo pikir! Brengsek!"

"Woy woy woy! elah," Dipon menginterupsi, "Lo berdua apa apaan sih."

"Allahu malu gue," Karina memegang keningnya, "No, bapak lo liat, No," sambungnya sembari geleng - geleng kepala heran.

Seisi kantin tertawa melihat perdebatan kedua manusia itu; Vano dan Kevan. Alias mereka sama - sama batangan.

Vano dan Kevan kembali duduk setelah tadi berdiri dan menjadi sorotan. Selain somplak, mereka berdua memiliki paras yang cukup memuaskan untuk dilihat.

Vano meneguk minumannya, "tapi beneran, kita liat kemaren Tari ngomong kaya gitu sama pacarnya," Vano meyakinkan dengan mukanya yang sangat lucu.

Vano meneguk minumannya, "tapi beneran, kita liat kemaren Tari ngomong kaya gitu sama pacarnya," Vano meyakinkan dengan mukanya yang sangat lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kevan juga mengangguk setuju.

Karina terkekeh, "Dih iya dah, pagi - pagi udah gibah aja."

"Tapi jangan lo praktekin juga bangke!" Susul Dipon.

Kini Dipon mengambil gitar kecilnya, dan kembali memainkan sebuah lagu. Fokus mereka kembali teralihkan ke alunan gitar yang dimainkan Dipon. Apalagi kalau tidak bernyanyi, walaupun suara mereka tidak sebagus  Shawn Mendes.

🍁🍁🍁

Deruan motor sport seketika menghentikan aktivitas seisi parkiran SMA Airlangga. Banyak mata yang menatap si pemilik motor dengan pandangan memuja, takjub dan pandangan sejenis lainnya. Setelah memarkirkan motor, cowok itu membuka helmnya, merapikan rambutnya dengan tangan, yang sontak membuat para siswi terpaku.

Arkan Cillio Yusehun. Salah satu The Most Wanted SMA Airlangga.

"ARKAN!" Gadis itu menetralkan nafasnya, "jangan ngebut ish! KALAU JANTUNG AKU COPOT GIMANA?"

SurrenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang