Prolog

483 26 10
                                    

Fera menatap nanar pemandangan didepannya, kenapa hatinya terasa sangat sakit saat melihatnya. Didepan teras rumah itu terlihat pria yang sangat dicintainya sedang bercengkrama dengan bocah kecil yang sangat lucu, dia terlihat begitu nyaman bermain dengan pria itu. Disampingnya berdiri seorang wanita cantik dengan membawa minuman untuk dua orang yang sedang bermain itu, sungguh cerminan keluarga yang bahagia.

Fera meraba dadanya yang terasa sangat sesak dan sakit, tangannnya terkepal kuat didepan dadanya. Bukankah ini yang dia mau? Dia yang menyuruh pria itu untuk memenuhi permintaannya. Namun kini semua itu terasa sangat menyakitkan untuknya, pandangannya sudah mulai mengabur karena air mata yang menggenang dipelupuk matanya. Sekuat tenaga Fera menahannya agar tidak terjatuh, namun pemandangan manis didepan berhasil membuat pertahanannya runtuh, air matanya menetes begitu deras.

Fera sudah tidak tahan lagi menahan semuanya, dia segera berlari menuju ke dalam mobilnya. Nafasnya tercekat seakan ada sesuatu yang mencekik lehernya dengan kuat, segera dia menjalankan mobilnya meninggalkan rumah itu dengan air mata yang masih terus mengalir di pipinya.

" Mas Rey tadi ngerasa ada yang merhatiin kita nggak sih?" Tanya Indira saat merasa dirinya sedang diperhatikan oleh seseorang.

"Nggak ada siapa-siapa Dira, jangan aneh-aneh!" Jawab Reynard yang masih asik bermain dengan bocah kecil itu.

Indira hanya mengangkat bahunya acuh dan berlalu kedalam rumah dengan rasa penasarannya akan sosok yang memperhatikannya di seberang rumahnya. Indira memilih menyibukkan dirinya didapur untuk menyiapkan santapan makan malam.

Sedangkan Reynard dan bocah kecil itu masih asyik bermain sampai waktu Maghrib tiba. Hubungan Reynard dan Indira memang sempat rumit, namun kini hubungan mereka sudah jauh lebih baik. Reynard sering menghabiskan waktu liburnya dengan bermain sepuasnya bersama bocah kecil yang bernama Arkan itu.

Sejak kepulangannya dari New York, Reynard memang sudah berusaha memaafkan dan menerima semua luka yang tertoreh dihatinya. Meskipun luka itu masih terasa sangat perih namun Reynard sudah bisa menerima Indira sampai saat ini. Tapi entah kenapa maaf itu tidak pernah bisa dia berikan untuk wanita yang masih menguasai hatinya sampai saat ini.






Luka Dalam CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang