PAGI YANG CERAH mengihiasi suasana pagi penuh wibawa diantara pejabat-pejabat yang berada di istana negara. Para petinggi negara, mentri, dan orang-orang berpengaruh pada pemerintahan pagi itu berkumpul untuk menghadiri sebuah rapat.
Sebuah mobil khusus kepresidenan tampak berhenti di depan istana. sampai lah pak presiden erik winata berasama rombongannya di istana negara untuk memimpin pertemuan rapat hari ini. Presiden erik adalah presiden yang baru memimpin indonesia yang berjalan selama 1 tahun. Presiden dan para hadirin pun memasuki ruang sidang
Dengan keadaan prima dan siap membahas pemerintahan.Presiden dengan bangga dan rasa percaya diri menuju mimbar pidato untuk memulai memimpin rapat yang di awali dengan pidato sambutan dari beliau.
"Assalamualaikum wr wb selamat pagi"
Salam presiden.Para audiens yang berapa berhadapan dengan beliau serentak menjawab.
Wa'allaikum salam wr wb , selamat pagi
Hadirin dengan seksama dan khidmat mendengarkan presiden yang menyampaikan pidato di depan.
"Para hadirin yang berbahagia dan saya hormati,
Pertama , marilah kita panjatkan puji syukur kita atas kehadiat Tuhan atas berkahnya untuk kita dan negara kita tercinta, dan atas kehendaknya pula kita masih bisa berada disini dengan keadaan sempurna.
Para hadirin yang saya hormati,
Negara kita adalah sebuah gugusan persatuan, dimana posisi kita masing-masing berawal dari hal yang sama-sama berbeda. Kita semua tahu itu tentunya, sekarang adalah masa-masa sulit dimana kita menghadapi sesuatu yang mencekam kita dari luar maupun dari dalam. Bisa di bilang soal persaingan mutu internasional, pasar bebas, sumber daya manusia, alam, ke tenaga kerjaan , negara kita sedang di serang dengan sebuah palu bernama keterlambatan! Kita terlambat unggul! Pergerakan kita dalam masalah billateral khususnya, sumberdaya manusia dalam persaingan global sangat memprihatinkan. Belum lagi masalah keamanan nasional, beberapa kali kita harus kecolongan dengan masuknya narkotika dan terrorist!? Sekarang mereka berkeliaran di luar sana, sementara kita hanya bisa menunggu mereka beraksi , baru setelahnya ada reaksi dari kita!? Dari pemerintah!?. Apa ini yang namanya rantai kehidupan ? Atau, inikah kelalaian kita dalam menjaga keamanan dan keutuhan negara? Haruskah ini berjalan demikian? Apa sedemikian alurnya dan harus kita ikuti tata caranya secara teknisial? Apa ini prosedur ? Akankah tetap akan menjadi seperti ini? Seorang yang mencuri akan kita kejar kalau sudah mencuri? Apa kita harus selamanya menunggu mereka mencuri terlebih dahulu? . Masa depan bangsa , rasa kenyamanan dan keamanan masyarakat sepenuhnya tanggung jawab kita sebagai pemerintah. Kita semua sadar kita punya konsekuensinya masing-masing untuk menutupi sebuah gejala. Bahkan bukan tidak mungkin kita harus tertimpa atap ketika kita sedang memperbaiki pasak. Saya harap, dengan kita di pertemukan hari ini, kita lebih bisa mencairkan suasana , kita lebih bisa menemukan sebuah gagasan yang konkret dan solusional. Kita tidak bisa membiarkan anak bangsa terlambat satu langkah dengan bangsa lain! kita tidak bisa membiarkan alam kita harus jatuh terus-menerus ke tangan asing, ini bukan keinginan kita, bukan keinginan bangsa kita, apa kita harus terpaksa memberikan ini pada mereka yang ada diluar sana? Haruskah lagi? Karena kita terikat perjanjian dan peraturan internasional? Haruskah negara kita membayar kegagalan kita di masa lampau dengan menggadaikan hak milik keseluruhan rakyat?
ketika bangsa luar bisa memperoleh hasil dari kita , ini bukan waktunya bangsa kita hanya plonga-plongo menatapi kejayaan mereka, bukan! Atau beberapa pejabat ikut ngumpul bersama mereka yang mempermainkan kita, malah mengunyah sesama bangsanya.. Bukan! Dan jangan sampai!
Ketika kita di hadapkan sesuatu yang sangat sulit dengan cara harus mengorbankan harta kita , kita sudah cukup berat melalui jalan itu! Rakyat tidak tahu apa yang kita rencanakan , rakyat tidak tau apa yang kita korbankan! Rakyat hanya tau dan berasumsi bahwa kita mendatangkan para penjajah era baru!
Mereka tidak salah!
Mereka hanya tidak tau!
Dan ketidak-tahuan mereka harus di perburuk dengan citra para pemimpin yang memikirkan dirinya sendiri!
Ini lah saat yang tepat untuk kita menunjukan dedikasi kita kepada rakyat!
menunjukan tanggung jawab yang mereka titipkan kepada kita, yang pada dasarnya sebagian dari mereka pun sanggup berada di posisi kita, mereka sanggup!
Selagi kita berada disini , bukan artian yang tepat bila kita hanya bertujuan untuk menyelamatkan perut kita sendiri!
menambah dekorasi rumah kita sendiri!
Menghiasi mobil pribadi kita dengan modifikasi baru!
Bukan!!
Kita disini karena mereka , kita harus tau cara tau diri yang baik dan benar! Mereka ingin kita yang duduk disini , untuk melakukan ini demi mereka! Bukan duduk untuk kemudian tertidur pulas sampai jam kerja menunjukan waktu pulang, bukan!! Dan kita berada disini, untuk bagaimana cara terbaik kita melindungi keselamatan mereka! Bagaimana cara kita untuk melindungi seorang ibu dari anak berumur 5 tahun, untuk tidak di begal di tengah jalan saat pulang berbelanja dari pasar untuk memasakan masakan kesukaan anaknya , itu tujuan kita disini! Ayo, saya meminta dengan hormat untuk para hadirin yang memiliki potensial, untuk mengerahkan dan memberikan kemampuan terbaiknya, yang saya rasa cukup mumpuni untuk menggabungkan sebuah gagasan hebat demi negara kita melawan kesenjangan dan kerawanan ini. Mari bersama-sama menghentikan keterlambatan yang merajalela ini, melawan gempuran-gempuran dahsyat narkotika perusak bangsa, terorisme yang merusak citra negara kita, yang akhir-akhir ini sudah berhasil membuat para wisatawan ogah untuk datang dan berkunjung ke negara kita ini. Apa kita akan membiarkan negara kita menjadi seperti sebuah batu arang yang biasa di abaikan dan di anggap buruk, Sementara terkadang kita hanya di manfaatkan untuk membuat perapian? Atau kita mulai bangkit merubah negara kita menjadi berlian? Bernilai! Indah! Dan di kagumi! Terlebih sangat di banggakan oleh yang memiliki!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SELECTA
Action- Latar belakang cerita. (The first story theme in indonesia) Pertama kali di infonesia Mengangkat kisah fiksi agen intelijen, dengan yang sesuai dengan keadaan indonesia dalam badan intelijen negara (BIN). Seperti halnya james bond (MI-6), ethan hu...