Suara mesin mobil jeep menyala di dekat pantai pulau dalam, melengking membangunkan pemukiman pagi buta itu.
"Masuk!"
Dio menjambak dan mendorong katrina untuk masuk ke dalam jeep, anak buahnya sudah siap di dalam jeep dan di kursi kemudi untuk melaju.Ia mengangkat telpon yang berdering darinya.
"Boss, kami sudah dekat. 30 menit lagi. Mereka sudah datang?"
Tanya dio pada dalon.Dalon menjawab di balik telepon.
"Aku sudah di kapal, cepatlah jangan memperlambatku!"
"Siap bos, kami bergerak."
Dio menutup telepon."Ayo! Jalan!"
Dio memerintahkan anggotanya yang menjadi supir untuk menjalankan jeep itu.Berangkat lah para teroris itu menuju kapal jemputan mereka menuju kamboja. Dio akan mengikuti kemanapun dalon melangkah, karena dio lah yang membebaskannya dari penjara militer dengan cara menyamar dan menghabisi sipir penjara militer.
Sindikat macam apa mereka yang sanggum meletakan ancaman bahkan pada aparat penegak hukum sekalipun, sampai mereka kecolongan.Sementara itu musa dan randra yang telah sampai di pulau dalam menggunakan jetski yang di pakai randra menuju pulau penjalin sebelumnya, bergegas menuju mobil yang di pakai randra menuju bibir pantai.
"What? Pick up? Gak ada yang lebih keren?"
Terheran musa yang melihat mobil pick up yang di gunakan randra sebelumnya."Ini Indonesia, kau kira aku dengan cuma-cuma di kasih aston martin kayak james bond buat ngejar penjahat?"
Jawab randra mulai masuk ke dalam mobil."Masuk lah cepat, jangan bengong"
Tambah randra.Musa pun masuk ke dalam movil pick up berwarna putih itu.
"Astaga..""Lebih baik kau lap wajah jelekmu itu dari pada mengeluh soal mobil yang di pakai agen intelijen."
Randra menyodorkan kain lap untuk membersihkan wajah musa yang tampak belepotan oleh darah."Beneran gak seenak film ya.."
Musa bergumam sendiri.Mobil itu menyala dan melesat menuju pelabuhan. Melalui pemukiman-pemukiman kecil di pulau dalam.
Dengan melesat randra mengeluarkan sebuah tas berisi senjata dan mereka mulai mempersiapkan senjata mereka.
"Mak, banyak amat, kayak mau perang aja.."
Kata musa Ketika melihat seisi tas yang mengangkut berbagai macam senjata api."Kau pakai handgun mu, pilihlah."
Kata randra sambil menyetir mobil."Handgun!? Musuh pakai ak-47 aku pakai handgun"
Musa terheran, melihat keadaan musuh yang dipersenjatai lengkap bak militer, tidak mungkin rasanya menggunakan senjata yang biasa saja."Lebih baik kan dari pada kau kusuruh pake bambu runcing? Lagipula bambu runcing mitosnya sanggup melawan tank dulu."
Jawab randra."Itu kapan bang!? Mereka juga gerilya! Kita? Aduh."
Jawab musa sembari memilih beberapa senjata.Randra diam saja dengan fokus mengendarai mobil. Musa mengantongi beberapa senjata dan geranat. Ia mengokang sepucuk sniper yang ia gunakan untuk
"Sniper ya?"
Tanya tandra menoleh ke arah musa yang memegang sepucuk sniper di tangannya."Iya, handgunnya ku kantongin dulu ribet pake itu musti deket. kali aja aku bisa liat cewe mandi subuh-subuh gini."
Jawab musa
KAMU SEDANG MEMBACA
SELECTA
Aksi- Latar belakang cerita. (The first story theme in indonesia) Pertama kali di infonesia Mengangkat kisah fiksi agen intelijen, dengan yang sesuai dengan keadaan indonesia dalam badan intelijen negara (BIN). Seperti halnya james bond (MI-6), ethan hu...