"Siapa dia? "Itulah yang diucapkan Kikan sesampainya Ari di samping Raka.
"Gue juga nggak tahu dia siapa. "Ucap Raka sambil bergidik ngeri.
"Sesungguhnya saudara itu tak boleh tidak menganggap saudaranya sendiri. "Ari sudah berubah menjadi ustaz pendahlil hebat. "Dahlil dari mana tuh? "Raka menatap Ari dengan wajah tak mau kalah.
"Ya udah yuk Syah, pulang. "Ucap Ari menarik tangan Aisyah seketika tanpa mempedulikan sebuah jantung yang sedang berdegub kencang.
"Kalau gitu, kita duluan ya Kan. Hati-hati di jalan. "Raka tersenyum sebelum benar-benar berbalik berjalan mengikuti Ari dan Aisyah yang sudah berjarak jauh.Aisyah masih duduk kesepian di kamarnya, memandangi langit-langit kamarnya. Cewek itu sesekali mengehela nafas kasar, merasakan hatinya mulai sakit. Aisyah tak dapat tertidur sejak tadi, dalam selimut tebal itu, dirinya tak bisa tenang akan keadaan jika Raka benar-benar menyukai Kikan, seperti dugaanya.
Suara lagu 7 years old-Lucas abraham menandakan saatnya Aisyah harus segera bangun dari baringannya, apalagi cewek itu tak ingi melewatkan pertemuan ini ,disengajanya memasang alarm sejak dua jam lalu tak ingin membuat sang sahabat menunggu lama.Setelah siap dengan gaya casual seperti biasanya, juga ditambah dengan wanginya vanilla, kini Aisyah telah duduk di teras menunggu Raka datang. Cewek itu terus gelisah, menyimpan jantungnya yang benar-benar berdetak liar.
Tak menunggu lama, kira-kira 5 menit, Raka dan mobilnya telah tiba.
Aisyah dengan segeranya masuk ke mobil sedan putih itu.
"Mau kemana? "Tanya Aisyah setelah benar-benar duduk di kursi di samping Raka.
"Ke hatimu aja gimana? "Raka tersenyum membuat jantung Aisyah berdetak dua kali lipat dari sebelumnya.Tak ada topik diantara sahabat itu, lagu justin bieber-love yourself masih berusaha merobek keheningan. Aisyah yang sibuk menatap jalanan dan Raka yang sibuk mengemudi dan otaknya yang tak berhenti memikirkan seseorang.
Tiba di sebuah toko buku, mobil putih itu berhenti. "Mau beliin aku buku? "Tanya Aisyah yang dibalas senyuman oleh Raka.
Entah apa yang akan dilakukan cowok itu Aisyah tidak tahu.Mereka berdua melangkah beriringan masuk ke dalam toko dengan ribuan buku itu, harum buku baru dan udara Ac seketika berbaur menjadi satu, membuat Aisyah tak ingin segera beranjak dari sana.
"Syah. "Raka masih berjalan sambil memilih-milih buku dalam rak-rak tinggi itu.
"Iya.".
"Gue mau ngomong sama lo. "Kali ini Aisyah diam, berhenti melangkah dan jangan lupakan jantungnya yang sudah liar berdetak.
"Mau ngomong apa? "Aisyah menatap Raka tajam.
"Tapi jangan ketawain aku ya. "Raka ikut menatap kearah mata cokelat Aisyah.
Aisyah mengangguk dan tarikan nafas Raka membuat cowok itu meluncurkan kalimatnya, "Aku suka sama Kikan. ".
Tusukan pisau kembali memenuhi hati Aisyah, cewek itu sudah gemetaran, matanya mulai berkaca-kaca. Dadanya sesak, oksigen rasanya tak ada disekitarnya, dadanya sakit, sakit sesakit sakitnya.Vote n comment ya!
Makasih ya udh vote n comment :).
Semangat untuk hari ini ya! Yea...