1.Perkenalan pertama

641 69 37
                                    

"Liaaaa...... bangun!!!!!"

Suara getir itu menggema sampai keujung telingaku, membuatku terbangun dari tidur yang kujalani ini.

Kicaun burung menyambut  riang pagiku, disertai terbitnya matahari pagi yang membuatku tak tahan dengan teriknya panas yang telah menembus kaca kamarku.

Membuatku bangkit berdiri dari atas kasur king sizeku ini,,,

●●●●●●●

"Lia, ini udah jam berapa, kamu masih tidur aja ?" Ucap mama padaku.

"Dasar... kebo!" Lanjutnya dengan cengiran diwajahnya.

"Ih...apan sih, paling lho juga sama!" Balasku tak mau kalah.

Namaku Thalita Adriana Melia, putri dari ardian dan meliana, aku mempunyai seorang kakak yang cukup nyebelin dan membuatku kesal, siapa lagi kalo bukan Adrian Thalino.

Adrian 2 tahun lebih tua dariku, walau begitu sikap kekanak-kanakanya itu tak pernah lepas disandangnya. Ia selalu saja menggangu dan membuatku marah disela-sela aktivitasnya jika berada dirumah.

Walau begitu, Adrian juga tak luput dari ketampanan, liat saja, hidung mancung, dilengkapi mata bulat dan bibir yang tipis dengan warna merah jambu, serta tinggi dan badan tegap yang membenarkan dia sebagai pemain basket  handal disekolahnya.

Eith.... tak berbeda denganku,  aku juga cantik dan manis ( ya...menurutku) yang dibaluti kulit putih tanpa bercak sedikitpun, parasku yang menawan dan tinggiku yang diatas rata-rata membuatku makin menarik perhatian lawan jenisku.

Lia POV

"Ma, lia gak mau sekolah ditempat kakak!" Ucapku sambil duduk dimeja makan.

"Kenapa, bukannya kamu yang mau disana?" Jawab mamaku.

"Papa udah daftarin kamu, jadi gak ada penolakan!" Sambar papaku yang membuatku terdiam.

"Iya...lia tau, tapi lia gak mau malu-maluin kakak,mama sama papa" ucapku angkat bicara.

"Malu-maluin maksud lho, dek?" Tanya adrian mengerutkan keningnya.

"Ya...lia pembuat rusuh dan onar, lia sering di skors dan hampir  pernah dikeluarin dari sekolah lia sebelumnya , lia takut kalo itu terulang lagi dan lia takut nanti  dikeluarin dari sekolah itu!" Ucapku lirih.

"Papa sama mama gak mau ngingetin kamu tentang kejadian waktu itu, tapi mama mau kamu berubah walau itu sedikit!" Katanya yang membuatku seperti terpojok dan kembali menunduk lebih rendah.

"Ya...sudah ayo makan, nanti dingin!" Teriak mama yang membuat usainya pembicaraan tersebut.

●●●●●●●

Aku terdiam tak berdaya, dengan apa yang kualami ini, sungguh pedih nan naas hidupku. Aku membayangkan bagaimana jika aku sekolah ditempat adrian.

SMA Waditra purnama, sma yang diimpikan semua siswa-siswa termasuk aku. Fasilitas yang lengkap, sekolahnya yang bersih dan lulusannya yang diterima diberbagai universitas, menjadikannya sebagai incaran bagi semua orang. Aku sangat menyukai sekola itu, apalagi tidak sulit bagiku untuk masuk dan keterima disitu, tapi bayangan 2 tahun lalu selalu membuatku khawatir dan was-was dalam segala hal.

"Ngapain lho?" Katanya yang membuatku tersadar dari lamunku.

'' ahh...gue gak ngapa-ngapain kok!" jawabku kaget,yang ternyata dia sudah berada di sampingku.

Walau sangat jahil kakak ku ini tetap sayang dan selalu memperhatikanku, dia selalu tau apa masalah yang kuhadapi ini, yang membuatku tak bisa berbohong padanya. Adrian memang kakak yang baik, walau hanya waktu tertentu saja,,,,,,:(

"Gue tau lho pasti mikirin masalah tadi?" Tanyanya mengintrogasiku.

"Iya...gue takut masalah 2---!" Ucapanku terpotong dengan adrian yang telah memelukku.

"Lho gak usah takut, itu juga bukan kesalahan lho, jadi lho gak usah khwatir!"
Lanjutnya sambil melepas pelukan dan pergi menigalkanku sendiri.

●●●●●●●

Maaf ya kalo ada ceritanya
Pendek dan kesalahan
Saat menulis, soalnya ini cerita
Pertama saya dalam
Menulis, mohon dukunganya
Dan kritikannya sama
Disetai vote nya yang banyak
Ya....kutungg:)

THALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang