Chanyeol's side
Indah.
Itulah yang dirasakan Chanyeol hari ini. Setelah semalam menghabiskan malam yang panjang dengan memadu kasih bersama Baekhyun, Chanyeol semakin mencintai lelaki itu. Apalagi, saat dirinya hendak berangkat ke kantor, Baekhyun mengantarnya sampai menuju pintu. Tentu, hal ini menambah semangatnya untuk lebih giat bekerja.
"Selamat pagi, Pak,"
Sapaan demi sapaan saat Chanyeol menginjakan kakinya di gedung kantor terdengar sepanjang jalan. Saat biasanya Chanyeol akan memasang wajah arogan dan ekspresi datar, kali ini Chanyeol tersenyum. Benar-benar tersenyum sampai membuat kaum wanita yang bekerja sebagai karyawan semakin terpana.
"Chanyeol, ku dengar hari ini kau menebar senyum-"
Ucapan Jongin terhenti karna lelaki berkulit tan ini melihat sendiri tingkah aneh dari atasan sekaligus sahabatnya itu. Ya, lihat saja Chanyeol, tengah menatap ponselnya sambil tersenyum seakan tidak menyadari kehadiran Jongin. Dengan hati-hati Jongin melangkah berniat melihat objek seperti apa yang lelaki tinggi itu lihat.
Jongin menelan ludah.
Baiklah, itu adalah foto Baekhyun yang terlelap dengan selimut menutupi setengah tubuhnya. Pikiran Jongin sudah melayang entah kemana memikirkan kapan mereka melakukan hal itu.
"YAK! Sedang apa kau, hitam!?"
Jongin menolehkan kepalanya. Matanya mengerjap beberapa kali sampai akhirnya tersadar. "Um, itu.." Jongin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sedikit malu karna aksinya tertangkap basah oleh Chanyeol.
"Kau mengintip isi ponselku, ya!?" tuduh Chanyeol langsung yang benar adanya.
"YAK! Tidak! Aku hanya ingin membuktikan tentang desas-desus kau menebar senyum mautmu sepanjang jalan. Dan sepertinya aku tahu penyebabnya,"
Chanyeol memicingkan matanya menunggu kelanjutan kalimat dari Jongin.
"Aku tidak menyangka kau akan melakukan hal itu juga dengan Baekhyun. Aku pikir, kau masih akan terhasut oleh lubang milik Kyungsoo-"
Chanyeol menggeplak kepala Jongin keras.
"Kenapa kau memukulku, bodoh!?" protes Jongin diselingi ringisan nyeri di kepala.
Chanyeol menekuk kedua alisnya. Masih kesal dengan Jongin yang Chanyeol yakin melihat foto Baekhyun terlelap dengan selimut menutupi tubuh. Ngomong-ngomong, untuk foto itu, Chanyeol mengambilnya diam-diam sehabis malam pertama mereka. Chanyeol berpikir, pasti ia membutuhkannya nanti; saat melakukan perjalanan bisnis dan Baekhyun tidak ada.
"Sudahlah, yang terpenting aku sangat berterimakasih karna Baekhyun sudah mengembalikan jiwa Chanyeol yang sebenarnya," ujar Jongin seraya melangkah meninggalkan ruangan, "Ah satu lagi, sepuluh menit lagi kita rapat," sambungnya setelah melirik arloji di tangan.
"Kenapa kau tidak memberitahuku sejak tadi, bodoh!?"
Dan Jongin memilih kabur sebelum Chanyeol benar-benar marah.
*
Rapat sudah selesai.
Chanyeol masih sibuk dengan lembaran penting di atas meja. Tablet di sebelahnya, dan laptop di depan mata dalam posisi menyala. Sedikit pusing akan keuangan perusahaan yang lagi-lagi bermasalah. Jujur, Chanyeol sangat butuh Baekhyun. Dia butuh penyemangatnya itu. Ah, Chanyeol lupa, Baekhyun akan datang saat jam makan siang nanti.
"Baiklah, aku harus menyelesaikan ini secepat mungkin, agar Baekhyun tidak menunggu lama," ujarnya sambil menyemangati diri sendiri.
Tiga puluh menit berlalu. Dan pekerjaan Chanyeol sudah selesai; meski ada beberapa yang perlu Chanyeol kerjakan lagi. Tapi, saat melihat alrojinya, Chanyeol tersenyum. Jam makan siang akan berlangsung lima menit lagi, dan baru kali ini Chanyeol semangat; ya meski belum ada tanda-tanda Baekhyun mengiriminya pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage not Dating
Fanfiction[MPREG/END] Chanyeol adalah seorang pemimpin di perusahaan milik keluarga Park. Tetapi semua kejayaan akan perusahaannya, harus dirinya dapatkan dengan mengorbankan hati dan perusahaannya. Sampai akhirnya, Chanyeol berhadapan dengan kata Perjodoha...