Aroma obat-obatan yang menyengat tercium oleh Baekhyun seiring kelopak matanya yang mulai terbuka dengan perlahan. Sedetik kemudian, dahinya berkerut saat menyadari jika ini bukanlah kamarnya. Terlebih lagi, kepalanya terasa sedikit pening.
"Akhirnya, kau terbangun."
Baekhyun secara reflek menoleh ke arah samping dan mendapati kedua orang tuanya menatap dirinya cemas dicampur lega.
"Ak..u kenapa?" tanya Baekhyun sambil berusaha untuk terbangun.
Ny Byun dengan sigap membantu anaknya untuk duduk, "Kau pingsan selama dua hari, Baekhyun."
Baekhyun terkejut. "Tunggu, kenapa.. bisa?" Tepat setelah dirinya bertanya, kejadian terakhir sebelum dirinya tidak sadarkan diri kembali teringat. "Ja..ngan bilang jika Chan..yeol?" Baekhyun menggantung pertanyaannya.
Ny Byun menghela nafas. "Chanyeol benar-benar kecelakaan, Baek." ujarnya pelan.
Seketika mata Baekhyun terasa panas. Air matanya mulai berbondong-bondong untuk terjatuh. Semuanya nyata. Chanyeol kecelakaan dan itu semua bukanlah mimpi buruknya. Dan lagi..
"Aku hamil!?" tanya Baekhyun lagi memastikan.
Ny Byun mengangguk, "Kau benar hamil, Baekhyun. Dokter bilang, kau tidak boleh terlalu lelah. Usia kandunganmu masih terlalu rentan. Untung saja, bayimu tidak apa-apa saat dirimu pingsan kemarin." Ujarnya seraya menjelaskan.
Baekhyun sontak mengelus perutnya sambil menggumamkan kata maaf berulang kali pada kandungannya. "Lalu.. Chanyeol, bagaimana keadaannya?"
Ny Byun menoleh kearah Tn Byun kemudian menarik nafas. "Apa kau ingin melihatnya?"
Baekhyun menghapus air matanya kemudian mengangguk semangat. Baekhyun rindu Chanyeol.
*
Suara alat medis yang memenuhi ruangan seakan menyambut kedatangan Baekhyun dengan kursi rodanya. Tatapan Baekhyun terpaku pada satu sosok yang sangat dicintainya itu. Sudah tiga bulan Baekhyun tidak bertemu. Sudah tiga bulan juga, Baekhyun rindu lelaki itu. Dan saat takdir mempertemukan mereka, Baekhyun justu harus menelan pahit karna dipertemukan oleh Chanyeol dengan keadaan yang seperti ini.
"Chanyeol.. dia tidak sadarkan diri semenjak kecelakaan itu. Kondisinya tidak stabil. Dan tulang kaki dan tangannya mengalami keretakan. Kau tahu sendiri, Chanyeol menabrak pembatas jalan dan berujung mobilnya ikut menabrak truk besar."
Baekhyun menoleh, air matanya sudah sepenuhnya terjatuh. Ny Park menjelaskan sambil menatap anaknya itu dengan sendu. Matanya membengkak menandakan dirinya juga menangis hebat akan kecelakaan yang menimpa Chanyeol.
"Ch..nyeol.. aku mohon bangun," isak Baekhyun mencoba membangunkan suaminya itu dengan menggoyangkan badannya. Tapi, tetap saja, hanya suara alat medis yang menjawabnya.
Ny Byun mengusak bahu Baekhyun pelan untuk menenangkan anaknya yang tengah menangis sambil memeluk Chanyeol dari samping itu.
"Chanyeol, ayo bangun! Apa kau tidak rindu denganku? Dengan anak kita? Chanyeol..." Baekhyun semakin menangis. Kenapa disaat dirinya tengah bahagia, pasti selalu saja ada suatu hal yang mengacaukannya.
"Baekhyun! Tenangkan dirimu. Ingat kandungan di perutmu." Sentak Ny Byun mengingatkan.
Baekhyun teringat akan bayinya. Ia mencoba menarik nafas panjang untuk meredakan isak tangisnya. Tangan kirinya terlihat menggenggam jemari Chanyeol seakan menguatkan lelaki itu, sementara tangan kanannya mengelus perutnya yang sedikit membesar.
"Aku mencintaimu, Chanyeol. Ayo bangun dan kita mulai lagi semuanya dari awal." Bisik Baekhyun seraya mengecup telapak tangan Chanyeol, kemudian menatap suaminya itu dengan sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage not Dating
Fanfic[MPREG/END] Chanyeol adalah seorang pemimpin di perusahaan milik keluarga Park. Tetapi semua kejayaan akan perusahaannya, harus dirinya dapatkan dengan mengorbankan hati dan perusahaannya. Sampai akhirnya, Chanyeol berhadapan dengan kata Perjodoha...