chapter 3

1.5K 121 5
                                    

Kehilangan seseorang memang begitu menyakitkan apalagi kehilangan orang yang benar-benar kita sayangi.  Begitupun yang di rasakan seorang namja paruh baya yang sedang memandangi foto.

Walau dia selama ini terus saja memasang topeng angkuh bahkan terkesan dingin di balik wajahnya. Tetap saja hatinya tak bisa di bohongi kalau  diapun merasakan sakit yang berlebih selama bertahun-tahun saat kehilangan sosok wanita yang dicintainya.

Terus dan terus dia pandangi foto itu sampai akhirnya dia beranjak ke area balkon saat mendengar deru sebuah mesin mobil yang bergerak keluar pagar rumahnya.  Terlihat dari sorot matanya ada sesuatu yang terpendam bahkan terkesan dalam di sembunyikan. Entahlah apa yang ada di pikiran mr. Lee!!


=


=

Saat matahari mulai terbenam , langit senja mulai berganti malam.  Di sebuah ruangan terdapat meja yang di huni tiga namja dengan ditemani berbagai macam sajian makan malam.  Ya mereka adalah keluarga lee,,  leeteuk dan donghae memang sudah kembali sejak 1 jam yang lalu, Dan sekarang mereka sedang menikmati makan malam bersama appanya.

"Leeteuk-ah seharian ini kemana saja kamu pergi? " tanya mr. Lee memecahkan keheningan

"Hanya berjalan-jalan saja appa"jawab leeteuk sekedarnya

Tiba-tiba usapan di kepala di berikan mr. Lee kepada leeteuk

"Jangan buat cemas appa teuk-ah,  bahkan kau tak minta izin pada appa? "Lanjut mr. Lee

"Jeongmal Mianhae appa,  aku kira appa blm bangun jadi kami gak minta izin terlebih dahulu " sesal leeteuk

" ya sudah tak apa yang penting jangan ulangi lagi,  walau kau sudah dewasa tetap saja appa khawatir"

"Ne appa aku janji gak bakal ulangi lagi"

"Selesai makan sebaiknya kamu langsung istirahat"titah mr. Lee sambil beranjak pergi memasuki ruang kerjanya.

"Baik appa"

Tanpa di sadari leeteuk,  ternyata sosok yang ada di sampingnya sedang menunduk berusaha menahan air matanya agar tidak keluar,, Ya donghae sedari tadi memang melihat moment saat appanya  begitu perhatian terhadap hyungnya. 

Bayangkan saja bagaimana rasanya jika selama ini kalian terus saja diabaikan oleh seorang ayah,  di satu sisi ayah kalian justru memberi perhatian lebih  ke saudara kalian.  Iri pasti bahkan terasa menyakitkan ..

Tak mendengar suara sedikitpun akhirnya membuat leeteuk mengalihkan perhatiannya ke sosok dongsaengnya.

"Hae-ah kenapa hanya di lihatin terus makananya?  Ayo cepat di habiskan.. "

"Umhh..  Ak..  Aku sudah kenyang hyung"

"Kamu kan baru makan sedikit hae?"

"Sungguh hyung aku benar-benar  sudah kenyang,  aku izin pamit duluan ya hyung? "

" ya sudah kamu istirahat besok kan sekolah, hyung gk mau kamu sakit karena kelelahan"

"Nde hyungie"

Donghaepun beranjak menuju kamarnya,  sedangkan leeteuk terus saja memandangi adiknya.
Leeteuk tahu kenapa adiknya seperti itu, sebenarnya tadi dia menyadari bagaimana donghae melihat perilaku ayahnya yg memberi perhatian kepadanya.  .




=



=



*08:00am

Tiga namja sedang berjalan tergesah-gesah di sepanjang koridor sekolah mengingat jam sudah menunjukan waktu pelajaran akan segera dimulai.. 

"Kalau bukan gara-gara kalian kita gak bakal tergesah-gesah kayak gini kan "

Mianhaeyo AppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang