chapter 12

1.2K 123 53
                                    

Kebahagiaan yang mulai terasa di hati seorang donghae kini sirna begitu saja, melebur dengan turunnya air hujan yang membasahi kota seoul,  turunnya hujan seakan ikut menggambarkan suasana hati seorang donghae,  tak di hiraukannya rasa dingin yang akan menyergap seluruh badannya , Donghae terus berjalan meninggalkan rumah keluarga Lee hanya dengan sehelai seragam sekolah yang dia kenakan tanpa arah dan tujuan ,  meski hujan deras sudah membasahi badannya bahkan kini dia mulai mengigil, donghae tetap melangkah menelusuri jalanan kota seoul..  Fakta yang tak terduga dan tak di inginkanpun baru saja terjadi,  bagai badai yg tiba-tiba menerjang sebuah perahu. Itulah yang sedang di hadapi donghae sekarang...

Sesuatu yang selama ini di pertanyakannya kini terjawab sudah,  penyebab eommanya meninggal dan alasan kenapa appanya selama ini mengabaikannya kini donghae tahu semuanya.. 

# flashback  on#

"Donghae-ya?? "
Seseorang tiba-tiba memanggil donghae dari kejauhan.

Deg..

Donghae tertegun sesaat..
"Apa aku salah lihat?  Ani... itu memang benar Appa. " gumam donghae tak percaya, ya donghae kini melihat appanya sedang bersandar di samping sebuah mobil tepatnya mobil yang terparkir di luar gerbang sekolahnya.. 

"Donghae-ya kemarilah"
Kembali appanya memanggil sambil melambaikan tangannya.

Seakan memastikan apa yang dia lihat donghae perlahan-lahan segera menghampiri sosok Appanya yang kini terlihat dengan senyuman di bibirnya..
Dengan langkah Pasti namun perlahan donghae akhirnya kini berhadapan dengannya di iringi rasa tak percaya.. 

"Aku tak bermimpikan?  Ini benar Appa ? " tanya donghae memastikan

"Ne ini Appa hae " jawab mr.  Lee sambil mengusap pucuk kepala donghae

"Jeongmal...  "

"Nde hae-ya "

Setelah mendapat kepastian tanpa menunggu lagi donghae akhirnya memeluk appanya..
Dia tak peduli lagi apa yang di pikirkan teman sekolahnya yang melihat dia memeluk appanya seperti anak kecil. Diiringi  air mata yang tak bisa di bendung lagi donghae memeluk mr. Lee begitu erat.. 

"Gomawo..  Jeongmal gomawo appa "

" Tak perlu berterima Kasih hae,,  ini sudah kewajiban Appa..  Seharusnya inilah yang harus Appa lakukan sejak dulu.  Mian,,  mianhae hae selama ini Appa selalu mengabaikanmu dengan keegoisan Appa kau menderita..  Mianhae jeongmal mianhae." ucap mr. Lee meminta maaf dengan air mata  yang ikut turun perlahan..  

"Ani.. "Donghae menggelengkan kepalanya

"Nan gwenchana,,  yang terpenting sekarang apa sudah berubah,  sudah tak lagi mengabaikan hae..  Justru hae sangat bersyukur akhirnya bisa merasakan pelukan Appa lagi."

"Ne Appa juga sangat bersyukur akhirnya Tuhan membukakan mata hati Appa, sekarang kita mulai semuanya dari awal lagi ya,, kita ganti apa yang sudah terlewat beberapa tahun lalu dengan lembaran baru bersama hyungmu, kamu maukan hae ?"

"Nde Appa hae mau"

"Ya sudah sekarang hapus air matamu kita pulang sekarang"

"Baiklah appa" jawab donghae diringi anggukan setuju
"Semoga saja ini bukan sekedar mimpi yang hanya sekejap langsung menghilang,,  terima Kasih Tuhan batin donghae

Mobil merekapun akhirnya meninggalkan sekolah itu. 

°

°

°

Kebahagiaan yang donghae rasa semakin terasa sempurna saat Appa nya kembali memperlakukan donghae sebagai anak kesayangannya.  Dari perlakuannya yang kini selalu memberi perhatian lebih dengan Kasih sayang seperti yang appa berikan kepada hyungnya. yang selama ini donghae idamkan akhirnya dia merasakan itu.. 

Mianhaeyo AppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang