Kedua belas

64 20 4
                                    

"Alexa udah pulang? Ayo sini!" Kata Nico sembari duduk di meja makan bersama kedua orang tuanya dan ayah ibu Alexa

Alexa cukup tercengang melihat mereka, makan bersama. Alex, ayah Alexa telah memutuskan pertemanannya dengan Ludwig semenjak kejadian perjodohan itu. Kenapa mereka bersama kembali? Alexa pun mulai kecewa dengan kedua orangtuanya sendiri

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Alexa yang masih berdiri di ruang tamu

"Ayo Alexa, kamu pasti laper abis jalan jauh. Ayo makan sekarang" kata Diana sambil memberikan senyuman, senyuman tipis

"Kenapa kalian kembali?" Tanya Alexa dengan mata yang telah berkaca-kaca

"Alexa sudah, ayo makan dulu" kata Alex yang berusaha bersabar

"Kalian munafik!" Teriak Alexa sambil berlari memasuki kamarnya

"Alexa!" Teriak Alex yang suaranya menggelegar

Alexa hanya bisa menangis dan menangis. Kedua orangtuanya telah berjanji bahwa Nico dan keluarga tidak kembali mendekati keluarga Alexa. Karena luka dan kekecewaan yang ada dalam diri Alexa.

Menangis di balkon kamarnya tak menyelesaikan masalahnya. Ia hanya bisa berharap Nico tak kembali. Tak merusak kebahagiannya kembali.

Nico telah terlalu banyak memberikan kenangan tersendiri untuk Alexa. Tapi Alexa tak bisa melupakan juga dimana Nico melukai hatinya dan keluarganya. Pikiran Alexa sangat kacau dan tak terkendali.

"Alexa? Lo gapapa?" Tanya Nico membuka pintu kamar Alexa yang ternyata tak terkunci

"Keluar dari sini!" Kata Alexa

"Please, Lex. Lo harus tau ini.." Nico melangkah masuk ke kamar Alexa

"Apalagi? Udah cukup rasa sakit hati gue karena lo. Lo udah menghancurin setengah kenangan dalam hidup gue. Mau lo apa sekarang?" Tangisan Alexa pun makin menjadi

"Lo tau kenapa gue deketin Abel pas itu? Karena gue gak mau, lo tersakiti kalo gue pergi nanti"

"Itu alasan lo! Gue gak papa kalo lo pergi. Gue gak suka sikap keluarga lo memanfaatin keluarga gue, lewat perjodohan"

"Maafin gue soal itu"

"Lo tau? Perasaan itu gak bisa lo permainin seenaknya, kaya membalik telapak tangan. Lo harus tau gimana rasanya orang yang lo sakitin itu"

"Gue masih cinta sama lo Alexa"

"Cinta? Bukti selingkuh segala macem, lo bilang cinta?"

"Lex, dengerin gue dulu" Nico pun memeluk tubuh dingin Alexa

"Lepasin..."

"Dengerin gue dulu"

"Gue nyesel punya sahabat kaya lo"

"Gue menyesal udah ninggalin lo. Gue sadar, gue ninggalin barang berharga gue di gudang. Gudang kekecewaan. Maafin gue"

"Percuma lo ngomong gitu, itu udah gak bisa merubah segalanya" kata Alexa melepaskan pelukan Nico

"Gue minta maaf Alexa"

"Bicara mudah Nic, tapi kalo lo lakukan itu susah untuk memaafkan orang yang bener-bener udah ngecewain"

"Maafin gue...Gue kangen lo yang dulu" kata Nico sambil memegang pergelangan tangan Alexa

"Gue yang dulu adalah gue yang gak sadar kalo dibodohi sama cowo sepinter lo. Yang cuma bisa main perasaan"

"Gue selingkuh, karena gue pengen buat lo cemburu. Supaya lo bisa mempertahanin gue, ternyata lo melepas gue gitu aja. Gue kira perjuangan lo buat bersama gue bakal terus terjadi, tapi.. lo menyerahkan gue buat ke lain hati" kata-kata tersebut membuat Alexa kaget, dan menusuk hatinya berkali-kali, selama ini dia sudah salah

My Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang