Kesepuluh

55 18 7
                                    

"Gue mau ngomong sama lo"

Alexa tersentak melihat Jefri ada di depan rumahnya menggunakan jaket kulit hitam, bau tubuh maskulinnya sangat khas. Dalam hati Alexa pun juga malu, karena saat ini ia mengenakan piyama biru.

"Gue mau ke war--"

"Gue mau ngomong tapi, ga disini. Ayo ikut gue" Kata Jefri dengan dingin sambil memakai helmnya

"Baju g--"

"Ayo"

Alexa tidak bisa melawan kata-kata Jefri, wajah Jefri benar-benar serius. Dan Alexa pun sedikit pucat melihat Jefri menghampirinya dan membawanya pergi  entah kemana.

Meskipun begitu, tetapi hati Alexa pun menjadi lega disamping tegang. Karena ia bisa menjelaskan apa yang terjadi, walaupun Jefri akan mendengarnya apa tidak. Hembusan angin sejuk membelah jalan komplek membuat rambut Alexa berkibar kesana-kemari.

Jefri memberhentikan motornya di sebuah taman sepi di ujung komplek. Sempat ada rasa was-was dalam diri Alexa. Tetapi semuanya terhapuskan karena ia melihat tampilan Jefri yang semakin tampan dan cool.

"Jadi gue udah tau maksud lo apa Lex" Kata Jefri yang berhadapan Langsung dengan Alexa, jantung Alexa berdebar kencang melihat Jefri menatapnya tajam

"Gue minta maaf, gue bukan maksud nyur--"

"Gue tau ini semua ulah Rachel" Jefri selalu memotong pembicaraan

"Lo tau?"

"Budi yang ngasih tau"

"Ooo..Tapi beneran gue gak ada maksud supaya lo ngejauhin gue"

"Tapi kenapa lo ngomong gitu? Lo tau gue selalu kepikiran lo setiap saat semenjak lo ngomong gitu"

"Gue kehabisan kata-kata dan gue pun kepikiran Sama Rachel, gue berusaha ngelindungin diri gue dan lo juga Jef"

"Lo ga perlu ngelindungin gue, gue yang bakal ngelindungin lo Alexa"

"Sorry ya"

"Lo gausah dengerin kata-kata Rachel lagi, biarin aja. Toh gue gak demen juga cewe kaya dia. Hehehe, gausah nangis dong"

"Siapa yang nangis?" Padahal mata Alexa sudah berkaca-kaca

"Lo tau gue tuh suka banget sama lo, gue peduli, gue sayang, gue cinta" Kata Jefri sambil menghapus tetesan air mata Alexa dan memegang pipi kanan Alexa

"Kenapa lo suka sama gue?"

"Lo jangan tanya sama gue, mungkin itu semua naluri dan jalan dari Tuhan. Inget gue aja baru kenal lo semenjak gue gak sengaja lempar bola. Mungkin Tuhan udah mengatur gue sama lo"

Wajah Alexa pun langsung memerah dan wajah berseri terpancar kembali setelah kesedihan menyelimuti dirinya.

"Lex, lo suka gak sama gue?" Tanya Jefri sambil memegang tangan kiri Alexa yang gemetar

Hati Alexa pun rasanya ingin meledak mendengar pertanyaan itu, entah ia harus bertanya dulu apa isi dalam hatinya tentang Jefri, entah 15 detik mereka tak berkata-kata.

"Hm itu--..hm giman--..mm" pikir Alexa sambil menatap langit biru

"Kalo belom bisa jawab gapapa, yang penting gue cinta sama lo" inilah jawaban yang di tunggu Alexa, mendengar dari telinganya sendiri kalau Jefri menyukainya

Wajah Alexa makin memerah seperti kepiting rebus, semangatnya pun semakin naik. Jefri memberikan warna dalam dirinya.

"Kok merah gitu sih mukanya? Makin lucu!" Kata Jefri sambil mencubit kedua pipi Alexa

My Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang