Keduapuluh dua

20 12 4
                                    

Usai menangis kurang lebih di dalam toilet Alexa keluar dan ia menundukkan kepalanya sepanjang perjalanan menuju gerbang sekolah. Disana berdiri seorang cowo memegang helm hitamnya dan memandang cemas dengan wajah dingin memandangi Alexa. Ya, siapa lagi kalau bukan Jefri. Bukan hanya cemas saat ini ia sangat peduli dengan cewe yang ia cintai itu.

Andai waktu bisa diulang, tak akan ku melakukan sebuah kesalahan yang membuatmu menghilangkan dariku - Jefri Harinanda

Alexa mengusap wajahnya yang sebab walaupun ia telah mencuci wajahnya tetap saja pasti bekas tangisannya masih bisa tertebak oleh orang. Dan ia pun sedang menunggu angkot lewat di depan sekolah.

"Hei" Alexa pun menoleh

"Tristan? Ngapain?" Cowo bertubuh sigap itu berada di depannya sekarang seperti layaknya malaikat yang menghampirinya di saat-saat seperti ini

"Jemput lo siapa lagi?"

"Kok? Kan gue gak minta"

"Emang harus banget?"

"Enggak juga sih" Alexa sedikit tergelisah karena anak-anak yang keluar dari gerbang memerhatikannya berduaan dengan Tristan

"Kan lu pacar gu--.. eh pacar boongan makanya gue jemput!" Hampir saja

"Yaudah deh langsung masuk mobil aja!" Kata Alexa tergagu malu

"Siapa yang bawa mobil?" Tristan tertawa gemas

"Lha terus?"

"Tuh motor gue disana yuk buruan"

"Yaudah"

Yang tak diketahui kedua orang tersebut adalah seseorang mengintip mereka dari belakang, ya siapa lagi yang paling penasaran?

Sekarang Nico dibawa oleh Aldo dan kawan-kawannya anak kelas 12 IPS yang sangat terkenal berandalan sekolah. Mereka pergi menaiki motor entah kemana itu, dan memakirkan motor mereka jauh dari tempat yang akan mereka tujui.

"Mau kemana sih sebenernya?" Tanya Nico kebingungan dan kesal karena emosi tak bisa ia kendalikan

"Gue tau lo lagi patah hati, daripada lo mukulin tembok atau guling di rumah mending sini. Main fisik semua amarah lo bisa terkendali" sahut Aldo dengan parasnya yang bengis

"Nah mereka dateng tuh!" kata Bayu sambil siap membuka ikat pinggang yang melilit di pinggangnya

Dan teman-temannya yang lain sudah mengeluarkan alat-alatnya masing-masing dari saku atau tasnya dan semuanya adalah benda tajam.

"Maksudnya apa ini! Tawuran?! Gila lo ya!" Teriak Nico kesal tak karuan ia tidak ingin sama sekali terkena masalah dengan anak sekolah lain, apa lagi yang ia tak kenal

"Lo ikut atau lo mo ikutan kena bacok kaya mereka?!!" ancam Aldo

Nico tak bisa menahan dan menolak di waktu yang seperti ini

***
"Kok kita kesini?" Tanya Alexa membuka helmnya

"Udah tenang aja, makan es krim aja kok sambil duduk nyantai"

Alexa seperti biasa memesan es krim rasa strawberry dengan topping almond lalu Tristan memesan es krim chocolate crunchy keduanya duduk di meja sudut kedai dekat jendela. Awalnya keduanya saling menutup mulut hanya melirik-lirik sedikit.

Sebenernya Tristan ingin membicarakan soal triple date yang dibuat Jason tadi tapi ia sangat canggung dan malu untuk mengatakan hal tersebut kepada Alexa. Bagaimana tidak? Melakukan kencan bersama dengan orang yang dicintai tapi sebenarnya hatinya tak dapat kita miliki, tepatnya itu sangat menyiksa.

My Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang