"Sebenernya sekarang kamu masih sayang sama aku atau kamu sekarang sayang sama Tristan?"
"Kasih aku kepastian"
"Biar aku gausah cape-cape ngejar kamu lagi"
"Lo ngomong apa sih Jef?" Tanya Alexa kaget
"Aku butuh kepastian dari kamu"
"Jadi selama ini lo terpaksa gitu sama gue?"
"Gue tanya, lo masih sayang sama gue apa enggak? Karna gue cuma buang waktu suka sama orang yang gak membalas cinta gue, ini semua bakal sia-sia"
Alexa hanya terdiam terpaku tak membalas pertanyaan dari Jefri, disamping itu Tristan melihat Alexa penuh kekhawatiran dimana ia pun menunggu jawaban dari Alexa. Ini semua membuatnya pusing bukan kepalang.
"Oke, kalo gitu jawabannya udah 'enggak' kan kamu--lo gak usah terpaksa lagi, thanks" Jefri pun menaiki motornya dan bersiap untuk pergi
"Yang perlu lo tau satu hal, gue begini karna lo. Lo yang bikin gue berubah, seubah-ubahnya gue masih peduli sama lo walaupun dalam diam" Alexa tertunduk sambil menahan air matanya yang hampir tumpah
Jefri tak peduli ia pun melajukan motornya dengan kencang meninggalkan Alexa serta Tristan yang ada disana. Alexa terjatuh lututnya membentur kasarnya aspal, dan kedua tangannya menutup wajahnya yang terbasahi air matanya.
Ya, aku sudah tahu kalau pada akhir kau yang akan meninggalkanku setelah aku lebih dulu menjauhimu. Karena kamu tak tahu maksudku sebenarnya dan aku pun malu mengatakannya - Alexa Cynthia
"Lex lo gapapa?" Tristan memegang kedua bahu Alexa dan mendekati gadis malang tersebut
"Kenapa sih dia selalu marah? Apa salahnya kalau gue berkata jujur? Jefri egois!" seru Alexa sambil terisak
"Lo gak salah Lex, lo gak pernah buat salah" Tristan berusaha menenangkan Alexa
"Kalo gue gak pernah buat salah terus kenapa ini semua terjadi? Gue bingung Tris! Gue bingung" Alexa makin mengencangkan suara tangisannya, Tristan takut kalau tetangga mereka melihat Alexa menangis. Tristan pun memeluk Alexa memberikan kehangatan baginya.
"Lexa! Lo kenapa?!!!" Tiba-tiba Adya keluar dari dalam rumah dan menangkap basah Alexa yang menangis disertai dalam pelukan Tristan.
***
"TING! TONG! TING! TONG!""TING! TONG! TING!"
"Sabar napa!? Eh Jefri? Ngapain lu kesini?" Tanya Sisca membuka pintu
"Gue butuh pencerahan" Jefri langsung masuk ke dalam rumah Sisca tanpa permisi dan duduk di sofa coklat yang besar
"Yeh seenaknya masuk rumah orang!" Kebetulan mama dan papa Sisca sedang pergi mengunjungi rumah nenek di Bogor jadi kemungkinan mereka pulang malam, jadi Jefri ada kesempatan untuk santai di rumah Sisca
"Dulu kata mama lu pas kita kerkol katanya anggep aja rumah sendiri, nih dah gue anggep" Jefri menaikan kedua kakinya diatas meja dan menyila kakinya tersebut
"Eh turunin gak kaki lo! Kurang ajar banget sih!"
"Siapin minum napa haus bener nih"
"Ambil sana ogah ngambilin!"
"Gue nih tamu, hargai dong"
"Iya tamu gak diundang!" Sisca pun terpaksa menuju dapur untuk menyiapkan minuman untuk teman satu kelasnya yang benar-benar tak tahu diri itu
Sembari menunggu Sisca menyiapkan minuman, Jefri melihat-lihat rumah Alexa. Dilihatnya Beby sedang bersama seorang laki-laki di sudut taman mereka berdua sedang berada di ayunan. Jefri sama sekali tak mengenal laki-laki tersebut, dan tampaknya mereka berdua sangat akrab. Kalau dilihat dari seragam yang laki-laki itu kenakan sudah jelas Jefri tahu kalau dia sekolah di Multi Jaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way
Fiksi RemajaMemang awalnya aku tidak bisa untuk menerimanya, setelah ia mempercayakan dirinya padaku. Aku mencoba untuk membuka kembali isi hati ku. Hati ku yang rapuh. Entah bila seseorang menyakitinya kembali, apakah aku masih bisa bertahan? Semoga kau bisa...