Kelima belas

56 16 0
                                    

"Gue mau jujur sama lo"

"Tentang apa?" Tangan Beby mulai bergetar

"Gue ada perasaan sama lo" Beby sedikit melototkan matanya dan kepalanya tertunduk ke bawah tak mampu menahan ini semua

"Sorry, gue udah gak ada rasa sama lo" Beby pun melepaskan pegangan tangan Dennis tadi lalu melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan Dennis

Dennis hanya terdiam di tempat semula ia beridiri mungkinkah tindakan yang ia lakukan itu sudah terlambat? Semua yang ia pikir berjalan ancar ternyata akan penuh liku seperti ini?

Ketika ingin membalas cinta seseorang tersebut, tetapi dia tak lagi membalas cinta mu apa yang kamu pikiran? Hanya ada satu kata 'menyesal'. Karena kamu menyesal telah terlambat untuk membalas cintanya

"Eh Beby?" Romi datang tiba-tiba saat Beby hendak masuk ke dalam cafe

"Masuk kak, mau fotbar" kata Beby yang hidungnya mulai memerah menahan isak tangis

"Gue panggil Dennis dulu yak" Beby pun langsung masuk ke dalam cafe

Tapi ia tak langsung masuk kembali bertemu teman-temannya yang telah menunggunya. Ia pergi ke toilet untuk mengeluarkan semua air matanya. Rasa sakit begitu dalam menyakiti isi hatinya, orang yang selama ini ia cintai menyukainya juga? Apakah itu salah? Tidak. Namun hal itu sudah terlambat baginya.

Dennis, lo telat untuk mencintai gue. Maaf

"Beby?! Lo kenapa?!" Tiba-tiba Alexa muncul dari pintu toilet ke dua

"Alexa! Gapapa kok!" Ia pun menghapus sisa air matanya

"Pasti ada kenapa-napa nih" Alexa langsung memeluk tubuh Beby

"Gue gak tau mau gimana, antara nyesel dan seneng"

"Kenapa?"

"Nanti aja ya ceritanya"

"Yaudah, sekarang berenti nangisnya ya. Kita kan mau foto, lagi pula kalo lo nangis yang lain nanti panik"

Beby pun langsung membasuh wajahnya dengan air, menyegarkan pikiran. Walaupun belum seutuhnya menghilangkan pikiran tentang Dennis.

Malam ini, malam minggu yang menjadi malam bersejarah bagi Beby, orang yang selama ini ia kagumi dan cintai menyukainya kembali. Tapi satu hal paling menyakitkan, 'kenapa Dennis gak ngomong gitu dari awal?'

Di dalam mobil Jefri sudah terdapat 2 penumpang baru yaitu Beby dan Adya yang ikut menebeng. Padahal tadinya Jefri ingin berduaan bersama Alexa saat pulang tapi niatnya terurungi saat sepupunya mengancamnya, siapa lagi kalau bukan Adya.

Sedikit air mata muncul di ujung mata Beby yang masih memikirkan hal tadi kesempatan ini digunakannya untuk menangis dalam dia karena mobil sangat gelap, tak satu pun orang bisa melihatnya menangis.

Sementara Adya sibuk mendengarkan lagu dengan earphone yang selalu ia bawa, sampai akhirnya ia mengantuk dari tertidur. Alexa sibuk menatap layar ponselnya tak ada notifikasi memang, tetapi ia sering membaca berita online dan juga men-stalk beberapa akun di instagram.

Dan Jefri fokus berkendara walaupun kadang pandangnnya beralih ke arah Alexa yang dari tadi tidak berkomunikasi dengannya.

"Beby arah rumah lo kemana?" Akhirnya Jefri berhasil memecahkan keheningan di dalam mobil itu

"Gue mau nginep di rumah Alexa aja deh"

"Hah serius?! Tapi lo--???" Tanya Alexa mendongak ke belakang

"Gue udah izin kok, sementara gue pake baju lo dulu ya Lex"

"Oh oke kalo gitu"

Suasana kembali sunyi, sesekali Jefri berusaha menggoda Alexa. Alexa hanya menatapnya atau tersenyum. Seakan sedang sibuk dengan dunia ponselnya.

My Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang