Part 24 (End)

12.6K 399 23
                                    

Author pov

Sebuah keberhasilan atau kesuksesan bukan hanya dilihat dari hasil akhirnya saja, tetapi juga dari prosesnya.

Terkadang saat kita melihat seorang yang mencapai tingkat kesuksesan yang tinggi kita lupa melihat bagaimana cara orang tersebut mampu mencapai taraf itu. Hingga kita sibuk agar bisa menjadi seperti orang tersebut dengan menghalalkan segala cara walaupun itu salah.

Seorang yang mampu sukses dalam hidupnya tidak serta merta ia dapatkan secara sukarela tapi terkadang harus dengan pengorbanan dan tetesan air mata.

Begitu pula dengan kehidupan Andrian dan Alea. Mereka harus berjuang menghadapi segala ujian yang menghalangi langkah mereka hingga akhirnya mereka mampu melewati ujian demi ujian tersebut.

Saat seseorang mengalami suatu ujian bukan berarti Tuhan tidak sayang pada mereka, justru sebaliknya Tuhan begitu sangat menyayangi mereka hingga Tuhan memberinya ujian agar mereka mengerti dan memahami bagaimana cara untuk bisa menjadi lebih kuat dan lebih tegar dalam menghadapi apapun.

***

Setelah hampir sebulan Alea koma akhirnya ia kembali membuka kelompak matanya, mampu menatap kembali cahaya yang penuh cinta dari mata suaminya.

Alea sangat beruntung karena memiliki suami yang begitu sangat menyayangi nya. Suami yang dengan sabar merawatnya hingga ia kini sehat kembali seperti sedia kala.

Hidup bahagia bersama suami dan anak semata wayangnya.

****

"Bundaaaaaaaaaa......" Teriak Kayla anak semata wayang Andrian dan Alea seraya berlari menghampiri Alea yang tengah sibuk memasak di dapur.

"Eh anak bunda dah pulang sekolah. Kalau masuk ke rumah itu harus ngucapin salam sayang, gak boleh teriak-teriak kayak gitu" ucap Alea seraya mencium pipi gempil Kayla.

"Maaf bunda Kayla lupa"

"Iya sayang, lain kali gak boleh diulangi lagi ya" ucap Alea lembut.

"Iya Bun"

"Sana ganti baju dulu, dah bunda siapin di kamar Kayla. Bunda lagi masakin kue kesukaan Kayla sama Ayah"

"Horeeeeeeee.......Bunda buat pan cake durian ya?" Sorak Kayla sambil meloncat-loncat.

"Iya, sana ganti baju"

"Siap bunda" ucap Kayla seraya berlari menuju kamarnya.

Alea hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat tingkah lucu putri kesayangannya. Saat ini Kayla sudah berumur 6 tahun. Sudah bersekolah di TK besar.

Dengan langkah perlahan-lahan Andrian mendekati istrinya yang tengah sibuk dengan peralatan dapur. Dipeluknya tubuh Alea dari belakang. Tangan Andrian melingkar posesif pada perut istrinya. Alea terlonjak kaget kemudian tersenyum mencium pipi Andrian.

"Apa kabar bunda dan jagoan ayah didalam sana?" Ucap Andrian lembut seraya mengelus perut Alea yang mulai membuncit.

"Bunda lagi buatin pan cake buat ayah sama kak Kayla" jawab Alea tersenyum.

"Jaga baik-baik bunda ya sayang, jangan nakal. Jangan tendang-tendang perut bunda kan kasian bunda kalo bunda kesakitan".

Alea hanya tersenyum, ia menikmati seluruh moment yang ada saat ini. Alea begitu bahagia. Ia memiliki suami yang sangat mencintainya, anak perempuan yang begitu cantik, dan sebentar lagi jagoan kecil yang saat ini ada di dalam rahimnya akan segera melengkapi kehidupannya.

Sementara jauh di seberang sana, ada sepasang mata yang terus mengawasi kehidupan mereka dengan penuh kebencian.

The end.

*****

Akhirnya selesai juga, maksa bgt ya ceritanya. Dah apdetnya lama eh pas apdet tau2nya dah end aja. Huh dasar kacau nih penulisnya...Hehehe.

Maaf ya kalo dari keseluruhan kisah Alea Andrian ini gajebo alias gk jelas boooo.....Wkwkwkwkwk

Thanks bwt semua reader yang dah mengikuti ceritanya.

Jgn lupa vote dan komennya ya
Maaf klo terlalu banyak typo.

BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang