BAB 7

82 7 0
                                    

Naya terbangun dengan rasa sakit diseluruh tubuhnya. Dia meringis pelan ketika sisi wajahnya berdenyut nyeri. Tangannya bergerak menyentuh ujung bibirnya dan rahangnya.

"Auwwww...." pekiknya. Rasanya nyeri , seperti habis membentur benda keras. Sejenak Naya masih terdiam diatas tempat tidur dengan mata yang bergerak mengitari kamar. Kamar ini terlihat rapi dan kaku. Isinya hanya tempat tidur berukuran king size berwarna hitam dilengkapi nakas kecil disisi tempat tidur dan sebuah lampu tidur yang juga berwarna hitam. Kemudian Naya melihat tirai kamar yang berwarna putih. Ya..kamar ini di dominasi dengan warna hitam dan putih. Ada sebuah TV 50 inc yang digantung di dinding dan diujung kamar, ada sebuah sofa hitam yang terlihat lumayan besar dan nyaman. Mata Naya menyipit ketika melihat seorang laki-laki tidur disana dengan berpakaian lengkap. Tiba-tiba jantungnya berdetak kencang. Kevin. Laki-laki itu Kevin. Naya kembali mengingat-ingat kejadian tadi malam ketika dia sedang bersembunyi di balik gudang kecil di klub sambil menangis dan seseorang tiba-tiba datang lalu membawanya keluar dari klub. Ya..benar, laki-laki itu Kevin. Kevin yang menolongnya. Lagi-lagi dia, laki-laki yang sama yang menolongnya beberapa waktu yang lalu. Dengan refleks, Naya mengintip dirinya dibalik selimut. Naya menarik Nafas lega ketika melihat pakaiannya masih utuh seperti semalam ketika dia jatuh pingsan.

Naya bangun dan mulai berjalan pelan menuju kamar mandi. Dengan sedikit menebak-nebak akhirnya Naya berhasil menemukan kamar mandi yang berada di balik tembok di samping tempat tidur. Beberapa menit kemudian dia keluar dan merasakan dirinya lebih segar. Dia melirik ke sofa hitam dan masih melihat Kevin yang tertidur dengan pulas. Naya menarik selimut yang ada di atas tempat tidur dan membentangkannya ke tubuh Kevin. Seharusnya Naya tidak perlu memberikan perhayian khusus seperti itu pada Kevin mengingat laki-laki itu sudah menghilang dari kehidupan Naya bertahun-tahun lamanya. Dan sekarang tiba-tiba dia hadir seolah-olah menjadi pahlawan disetiap kesulitan yang Naya alami. Untuk apa?

Naya memang tidak bisa membohongi hati kecilnya sendiri bahwa kehadiran Kevin membuatnya merasa diinginkan, dan perhatian yang Kevin berikan membuat kepercayaan dirinya tumbuh kembali. Tapi tidak, Naya tidak akan terjebak lagi di dalam permainan Kevin. Naya masih berpikir bahwa Kevin ada dibalik semua musibah yang ia alami dulu.  Tiba-tiba darah Naya mendidih. Kemarahan yang selama ini mampu ia pendam kini muncul kembali dan mnyisakan rasa sakit yang begitu dalam.

Naya bergegas mengambil semua barang miliknya dan pergi meninggalkan apartemen Kevin sebelum laki-laki terbangun dari tidurnya. Biarpun Naya marah pada Kevin tapi Naya tidak pernah bisa untuk membencinya dan berhadapan dengan Kevin hanya akan membuatnya terlihat lemah.

*****

Kevin terbangun dengan seluruh badan seperti mau patah. Seumur-umur Kevin tidak pernah tidur di sofa sampai semalaman seperti yang ia lakukan sekarang. Dan itu membuat semua otot badannya sakit.

Stay With Me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang