BAB 24

96 3 0
                                    

Sarah berjalan menghampiri Kevin dengan wajah girang. Dia terlalu mencintai Kevin bahkan terlalu terobsesi pada laki-laki itu sehingga membutakan mata hati dan pikirannya. Melihat laki-laki itu ada di apartemennya malam ini, membuat hati Sarah berbunga-bunga.

"Hai, Vin. Tumben kesini?" Sapa Sarah sambil menghempaskan tubuhnya di samping Kevin. Kevin menghela nafasnya dengan kasar melihat tingkah Sarah. Bagaimana tidak, dia dengan santainya menemui Kevin dengan pakaian tidur yang memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan sangat jelas. Kevin yakin, Sarah sengaja melakukan itu. Belum lagi saat dia menghempaskan tubuhnya tadi, bagian dada gadis itu yang bisa dibilang memiliki ukuran dan bentuk yang sempurna ikut bergerak dan menyisakan setengah bukit itu mengintip sempurna dari balik bajunya. Sial. Kevin laki-laki normal bahkan terlalu normal yang tidak mungkin tidak terpengaruh oleh hal itu. Dan Sarah jelas-jelas mengetahui itu. Satu-satunya alasan yang membuat otak Kevin masih bisa berpikir sehat adalah bayangan Naya dengan wajah ketakutannya.

Kevin tiba-tiba menarik tangan Sarah lalu memeluk gadis itu. Sarah tersentak kaget.

"Loe sengaja mau mancing gw?" Desis Kevin dibalik telinga Sarah. Jantung Sarah berdebar kencang. Perlakuan Kevin yang seintens ini bukanlah hal yang ada dipikirannya, walaupun dia memang sering sengaja terus memancing Kevin setiap kali ada kesempatan tapi usahanya itu selalu gagal.

"Menurut loe?" Goda Sarah dengan hati berbunga-bunga. Kupu-kupu di dalam perutnya beterbangan kesana kemari riang gembira. Moment ini adalah moment yang ia tunggu-tunggu. Dan dia tidak akan menyia-yiakannya.

Bibir Kevin bergerak menyusuri leher Sarah dan membuat gadis itu mendesah pelan. Sial. Hanya sebuah kecupan ringan dileher saja bisa membuat dirinya begitu terangsang. Umpat Sarah dalam hati.

Kevin terus mengoda Sarah. Menyusuri leher Sarah dengan bibirnya. Membiarkan gadis itu terbuai karena ulahnya.

"Inikan yang loe mau?" Bisik Kevin. Sarah mengangguk. Matanya terpejam. Dia benar-benar menikmati  apa yang Kevin lakukan.

Kevin terus mengoda Sarah. Membelai lembut paha gadis itu dengan tangannya, dan sebelah tangannya yang lain menyelinap masuk ke dalam gaun tidur gadis itu. Erangan Sarah semakin kencang. Dia ingin berbalik dan mencium Kevin, tapi Kevin menahannya.

"Sabar, Sarah. Kita masih punya banyak waktu." Cegah Kevin. Sarah menurut. Membiarkan Kevin melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Tangan Kevin berpindah ke dada Sarah. Dan saat itu Kevin harus mengumpat di dalam hati karena dada gadis itu terlalu mengoda.

Sial!!

Fokus, Kevin. Loe harus fokus.

Sarah mengeliat saat jari Kevin meremas dadanya. Gadis itu mengeluarkan suara-suara yang membuat laki-laki manapun pasti tergoda untuk melakukannya. Dan Kevin tidak ingin menjadi laki-laki itu. Dengan cepat, Kevin mengangkat gadis itu lalu membawanya ke kamar, menidurkan Sarah di atas kasur.

"Kita akan bermain, Sarah." Bisik Kevin dengan tubuh setengah membungkuk di atas Sarah. Nafas Sarah berpacu semakin  cepat mendengar ucapan Kevin. Jantungnya berdebar puluhan kali lipat. Kata-kata Kevin membuat hasratnya bergejolak.

Kevin mengeluarkan sebuah tali dan tersenyum.

"Malam ini akan jadi malam yang gak  akan bisa loe lupain." Lagi-lagi ucapan Kevin membuat bagian itu berdenyut. Dengan pasrah, Sarah membiarkan Kevin melakukan apapun pada dirinya.

Kevin mengambil kedua tangan Sarah   lalu mengikatnya diranjang. Kaki Sarah bergerak gelisah kesana kemari. Kevin sangat tau betapa gadis itu menginginkan "miliknya" saat ini.

Kevin menarik kasar gaun Sarah, merobeknya dan membuangnya sembarangan. Sekali lagi Kevin harus mengutuk dirinya sendiri karena terkesima dengan kesempurnaan yang gadis itu miliki.  Tubuh Sarah terlihat sangat mengoda. Dan Kevin bisa dengan jelasnya melihat tubuh mulus gadis itu yang terbuka dengan indahnya di depan matanya.

Stay With Me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang