Maafkan jika banyak typo berterbaran:"v faktir males ngedit:3
Okay, happy reading^^
~~~
Oh, I just wanna take you anywhere that you like
We could go out anyday anynight
Baby I'll take you there, take you there, baby I'll take you there, yeahPonsel Ify mengeluarkan suara dari salah satu personil group vocal, One Direction yang menandakan bahwa ada panggilan yang masuk. Dengan mata yang belum terbuka sempurna karena baru bangun tidur, Ify mengambil ponselnya yang tergeletak diatas nakas disamping ranjang queen size nya. Setelah melihat si penelfon, Ify menggeser slide answer dan menempelkan ponselnya di telinga.
"Halo?"
"Ify, lo baru bangun tidur?"
"Iya. Lo ganggu gue tidur cipuy!"
"Bangun, terus siap-siap! Jam 6.30 lo harus manggung di Rainbow Café!"
"Lah, emang iya ya?"
"Iya, Ifyta Aleecia! Udah cepet siap-siap!"
"Iyaiya manager bawel!"
Setelah mematikan sambungan teleponnya, Ify meletakkan kembali ponseknya dan sesuai yang dikatakan Clara, Ify pun bergegas mandi dan bersiap-siap.
Jam dinding berbentuk keroppi di kamar Ify menunjukkan pukul jam 18.00. Hari ini adalah jadwalnya untuk bekerja. Yup, di usia ini, Ify bukan hanya sekolah, melainkan juga bekerja. Ify sadar bahwa ia tidak bisa terus bergantung pada kedua orangtuanya. Apalagi sekarang keadaan sudah benar-benar berubah. Meskipun kedua orangtua Ify akan tetap membiayai seluruh kebutuhan anak ketiganya itu.
Walaupun masih dibiayai oleh kedua orangtuanya, Ify sama sekali tidak pernah memakai sepeserpun uang orangtuanya semenjak 3 tahun yang lalu. Dimana Ify mulai merasa jauh dengan orangtuanya. Semenjak saat itu, kasih sayang kedua orangtuanya seketika luntur dan digantikan dengan uang, uang, dan uang. Walaupun begitu, Ify tetap tidak pernah menyentuh uang itu dan membiayai hidupnya sendiri dengan jerih payahnya.
Setelah bersiap, Ify mengambil kunci motornya dan juga tas gitar yang berisi gitar biru mudanya. Benda yang menemani Ify saat bekerja.
"Mau kemana?" saat melewati ruang tengah, suara yang sudah tidak asing ditelinganya membuat langkah Ify terhenti dan menoleh pada pria yang sedang duduk di sofa dengan tatapan yang sangat tajam. Lebih tepatnya, tatapan penuh kebencian terhadap adik kandungnya itu. Hati Ify pun bagaikan luka yang disiram dengan air cuka sehingga menimbulkan rasa perih.
"Bang Harris masih peduli sama Ify? Oh, iya Ify baru inget, Bang Harris 'kan cuman peduli sama Keyla." jawab Ify datar kemudian pergi meninggalkan rumah.
***
Setelah menyanyikan beberapa lagu di Café yang membuat kontrak dengan Ify untuk menjadi penyanyi di Cafe nya, Ify turun dari panggung kecil itu dan pergi ke belakang untuk beristirahat.
"Suara lo enak banget, Fy. Makan apa sih?" tanya teman Ify yang juga bekerja di Cafe ini. Namun, berbeda dengan Ify yang menjadi penyanyi cafe, gadis yang berdiri disampingnya menjadi pelayan di cafe ini.
"Makan hati gue, Na." jawab Ify lalu nyengir. Gadis berhijab yang bernama Anna itu hanya tertawa.
"Gue gak suka ati, sukanya ampela." sahut Anna yang kini membuat Ify tertawa.
"Terserah lo lah, mau makan ati atau ampela. Gue harus naik lagi ke panggung buat nyanyiin satu lagu lagi." pamit Ify. Anna hanya mengangguk sambil tertawa kecil. Ify pun naik kembali diatas panggung dan menyanyikan lagu penutup atau lagu terakhir yang ia nyanyikan malam ini di Cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [✓]
Teen Fiction"Sometimes I hate it when I remember that we're just a best friend." publish: 2017 republish: 2020