Dengan langkah santai, Ify berjalan melewati koridor yang ramai karena para siswa yang ingin segera pulang ke rumah mereka. Mereka yang berjalan melewati Ify pun menyapa gadis itu dengan ramah. Ify pun membalas sapaan mereka dengan senyuman ramah.Tidak seperti murid lainnya yang ingin cepat sampai rumah, justru Ify malah ingin berlama-lama di sekolah daripada harus berada di rumah kedua orangtuanya. Dirinya benar-benar seperti orang asing yang tidak dianggap keberadaannya.
Ify duduk di kursi panjang berada di bawah pohon yang berhadapan langsung dengan lapangan outdoor.
"Woy!" dengan wajah datar, Ify menoleh ke samping kirinya dimana seorang pria yang entah sejak kapan duduk disampingnya itu menunjukan cengiran lebarnya.
"Apa fans?" tanya Ify. Pria itu menyentil dahi Ify pelan.
"Fans, fans, gue bukan fans lo! Lo kali yang ngefans sama cogan alias Vino Adrian ini. Yakan?" tanya pria itu yang tak lain adalah Vino dengan kadar kepercayaan yang tinggi. Ralat. Amat sangat tinggi.
"Ewh. Obesitas kepercayaan diri lo! Obatin sono!" cibir Ify. Vino mengernyit bingung mendengar cibiran Ify.
"Obesitas kepercayaan diri? Kata-kata darimana lagi tuh? Baru denger gue."
"Gue sendiri lah yang bikin! Gue 'kan kreatif, nggak kayak, lo tukang copas!"
"Sotoy banget jadi bocah. Gue bukan tukang copas!"
"Oh iya bukan tukang copas deh. Plagiat yakan?"
"Sama aja sayang!" Vino yang sudah geram dengan gadis yang duduk disampingnya itu langsung menyentil dahi Ify. Gadis itu mendelik tajam lalu mengusap dahinya yang sakit karena sentilan dari Vino.
"Sakit, Goblin!" racau Ify sambil mencubit lengan Vino.
"Gak usah nyubit Godzilla!" balas Vino yang membuat Ify semakin kesal.
"Enak aja, body mirip Kylie Jenner gini dikata Godzilla!"
"Najis! Badan kayak triplek aja belagu. Kylie Jenner mah bohay, lo mah kayak Kendall Jenner, tepos!"
"Apa lo bilang? Triplek? Ngaca woyyy! Badan lo malah kayak orang-orangan sawah Kak Vinooo!"
"Biarin yang penting gans!"
"Semerdeka lo aja dah."
"Udah deh, gue 'kan nyamperin lo bukan mau ngajak berantem. Ganti baju sana! kita latihan basket." ucap Vino.
"Nggak ah." tolak Ify dengan nada sarkastik. Vino membelalakkan matanya lalu menyentil dahi Ify lagi.
"Ih, sakit Kak Vino! Nyentil-nyentil mulu dah."
"Abisnya, disuruh latihan malah nggak mau. Hari sabtu udah tanding tau!"
"Yaudah orang mah rayu kek biar gue mau. Malah disentil! Gak peka lo jadi abang!"
"Dih, mau banget dirayu sama gue ya?" goda Vino sambil menaikkan sebelah alisnya. Ify malah mencebikkan bibirnya kesal lalu memalingkan wajahnya.
"Uh, lucu banget sih adek gue kalo lagi ngambek. Jadi pengen nyium." goda Vino lagi yang malah membuat Ify membelalakkan matanya lalu meninju lengan Vino.
"Abang laknat!"
"Makanya, udah sana cepet ganti baju, latihan basket. Anak-anak yang lain udah pada nungguin."
"Bodo amat."
"Ifyta Aleecia yang cantik. Cepet!"
"No."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [✓]
Teen Fiction"Sometimes I hate it when I remember that we're just a best friend." publish: 2017 republish: 2020