"Din jadi gak?" Tanya Aldo lagi ke Dina yang sedang merapikan bukunya.
"Iya, tapi cepet" kata Dina
"Iya tapi lo bantu gue ngomong ke tuh bocah ya," kata Aldo lagi.
"Iya." Jawab Dina sedikit sewot.
"Eh Dinaldo! Lo mau kemana?" Tanya Anya.
"Kepo deh lo." Jawab Dina sambil memakan permen lolipopnya.
"Yaelah si Dindong kagak asik banget," kata Anya mengejek.
Dina hanya memutar bola matanya lalu meninggalkan Anya.
"Mau kemana lo Do?" Tanya Raynal kepada Aldo.
"Ck. Lo berdua emang pasangan terkepo ya!" Jawab Aldo kesal persis seperti Dina tadi.
"Ayo Nya kita pergi aja." ajak Raynal yang langsung menggandeng tangan Anya.
"Iya pelit banget sih Dinaldo. Awas aja ya lo pada kalau jadian kagak ngasih tau! Gue santet lo!" kata Anya mengancam kepada Dinaldo.
"Emang kamu tega Nya?" Bisik Raynal kepada Anya.
"Kagak." dan mereka berdua pun tertawa bersama.
Mereka berdua berjalan menuju ke parkiran. Anya sekarang sudah memiliki anjem pribadi dan tidak akan lagi menyusahkan Troy yang selalu mencari alasan untuk tidak menjemput Anya.
Ketika mereka melewati gerbang, semua mata siswa menuju ke arah Anya dan Raynal. Apalagi para cowok-cowok yang tidak terima jika Anya telah memiliki pacar. Anya sih cuek dan tidak memperdulikan bisikan para netizen.
Mereka mampir sebentar ke toko alat tulis untuk membeli bahan-bahan untuk kegiatan sekolah mereka. Bisa dibilang untuk ujian praktek mereka juga.
"Hai kak Ray," sapa Karisa yang tiba-tiba muncul dan langsung berdiri disebelah Raynal.
Anya melihat ke arah Karisa dengan tatapan tajam dan judesnya.
"Hai," kata Raynal menjawab sapaan Karisa dan melihat wajah Anya.
"Eh kak Raynal sama kakak ini juga?" kata Karisa lagi.
"Gue juga punya nama kali." kata Anya dingin.
"Ehm ya, maksud aku kak Anya," Kata Karisa lagi yang sok di imut-imutkan. Ewh.
"Kak Raynal ngapain disini? tanya Karisa lagi.
Ketika Raynal ingin menjawab, Anya terlebih dulu memotong dengan ekspresi super galak.
"Oh iya, maaf sebelumnya ya siapa nama lo? Karisa ya? Bisa gak ngebiarin kita berdua sendiri gak, masalahnya kita keburu mau beli sesuatu buat tugas. Lo tau sendiri kan, kalau kelas 12 itu padetnya kek gimana?" kata Anya yang judesnya sudah di atas rata-rata.
"Lo yang pergi atau gue sama kakak Raynal yang pergi?" sambung Anya yang sengaja menekan pada kata kakak pada nama Raynal dan menirukan gaya Karisa bicara.
"Oh iya kak." jawab Karisa agak sengit.
"Dasar gak tau diri!" Umpat Anya.
"Sabar..." kata Raynal sambil mengelus rambut Anya.
Anya tidak menghiraukan perkataan Raynal dan melanjutkan memilih barang yang akan ia beli dengan cemberut.
"Cemburu ya?" Goda Raynal agar membuat pacarnya tidak cemberut. Karena menurut Raynal, jika Anya cemberut, bukan takut atau menyeramkan, melaikan semakin menggemaskan.
"GAK!" Jawab Anya yang msih sibuk memilih milih barang.
Raynal hanya tertawa dan membiarkan Anya dengan bibir manyunnya untuk memilih barang-barang yang akan dibutuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy And Troublemaker Girl [END]
Teen FictionPintar, pendiam, dingin, irit bicara. Itu adalah sifat yang sangat melekat dalam diri Antonio Raynal. Atau lebih sering dipanggil Raynal. Most wanted, traublemaker, cantik, cuek. Siapa yang gk tau dengan sifat cewek populer disekolah. Varisa Kanya...