Bu Linda sedang mengurut pelipisnya ketika melihat empat muridnya yang terkenal selalu rusuh dari kelas 10 sampai kelas 12. Agaknya beliau sudah sedikit malas untuk meneceramahi keempatnya yang belum saja tobat dari perbuatannya. Terutama Anya.
Sebelum memulai ceramahnya, bu Linda memasang hansaplas koyo yang dipotong kecil-kecil untuk diletakkan dipelipisnya.
"Kalian berempat ini perempuan, kalau kalian kerjaannya kayak gini terus, kalian mau jadi apa nanti?" Kata bu Linda sambil memijit pelipisnya. Pusingnya semakin bertambah ketika melihat Anya yang masih tampak santai dan tidak ada raut bersalah sama sekali.
"Ya jadi ibu rumah tangga lah bu, apalagi?" Jawab Anya enteng.
"Anya!" Kata bu Linda geram.
"Kan omongan Anya ada benernya juga bu," Dina menimpali perkataan Anya yang menurutnya benar. Tapi tiba-tiba ia merasa nyalinya menciut ketikamelihat bu Linda melotot ke arahnya. Persis seperti neneknya ketika sedang memarahinya dulu saat masih berada dibangku SD.
"Terus kalian gak mau kerja gitu? Nyusain aja kerjaan kalian." Ujar bu Linda mengolok dan berekspresi dongkol.
"Gak juga sih bu, kan cowok tugasnya mencari nafkah, terus cewek tugasnya merawat anak, rumah, suami, dan lain-lain. Tuh kan banyak cewek tugasnya bu," kata Viska dengan polos seperti biasa.
"Iya bu. Kan bu Linda juga perempuan," timpal Anita yang dari tadi hanya diam.
"Ah udah lah! Ribet ngomong sama kalian!" kata bu Linda geram melihat cewek-cewek Troublemaker ini yang selalu saja memiliki jawaban ketika diintrogasi.
"Yes! menang dong kita bu," kata Anya sambil menaik turunkan alisnya.
"Menang apanya?" tanya bu Linda.
"Menang debatnya donggg," jawab Anya yang menaik-turunkan alisnya lagi.
Bu Linda memutar matanya malas untuk meladeni Anya yang selalu saja bisa ngeles dari gertakannya. Dan satu-satunya murid yang tidak takut dengan dirinya juga.
"Ibu hukum, kalian ujian matematika selama 2 minggu!" putus bu Linda mutlak yang tidak bisa diganggu gugat.
"HA?!"
"APA?!"
"WHAT?!"
"ASTAGHFIRULLAH.."
"TOLONG HAMBAMU YA ALLAH!"
kata mereka berempat dengan nada yang berdrama dan sekali lagi membuat bu Linda muak dan senang secara bersamaan.
"Gak bisa ditolerir bu, hukumannya?" tanya Anya yang memelas.
"Gak!" jawab bu Linda.
Anya langsung lesu dan merasa seperti nyawanya sekarang sedang meninggalkan raganya. Terkesan alay tapi nyatanya ini fakta. Anya benar-benar tidak menyukai matematika, kimia, dan fisika. Intinya, semua pelajaran yang berbau dengan rumus.
Dan sekarang, ia dihukum untuk ujian matematika selama seminggu, HEY BJTCH! THATS NOT FUNNY! Bagaimana Anya bisa tidur dengan tenang jika begini?! Memang diantara teman-temannya yang sangat noob dipelajaran menghitung atau berkecimpung dengan rumus-rumus hanya lah Anya. Jadi ia benar-benar stres!
"Udah sana kalian cepet balik ke kelas!" perintah bu Linda yang langsug dituruti oleh mereka.
Anya masih cemberut setelah keluar dari BK. Moodnya benar-benar jelek untuk hari ini.
"Udah Nya, lo gak usah cemberut gitu. Jelek tau!" kata Dina yang tidak memiliki sungkan sama sekali dengan Anya.
"Butuh kaca lo?" tanya Anya yang direspon tawa menggelegar dari Dina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy And Troublemaker Girl [END]
Teen FictionPintar, pendiam, dingin, irit bicara. Itu adalah sifat yang sangat melekat dalam diri Antonio Raynal. Atau lebih sering dipanggil Raynal. Most wanted, traublemaker, cantik, cuek. Siapa yang gk tau dengan sifat cewek populer disekolah. Varisa Kanya...