20. Perpisahan?

3.9K 168 5
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat menegangkan bagi seluruh siswa sma. Bagaimana tidak? Hari ini adalah waktunya UJIAN NASIONAL!

Tapi yang membuat Anya takut adalah ia akan meninggalkan negaranya, teman-temannya dan Raynal. Hari ini, kedua orangtuanya mulai mengepaki barang-barang. Anya takut jika tiba-tiba ia sampai disini, Raynal sudah memiliki pacar atau lebih buruknya ia sudah memiliki istri!

"Nya," panggil Anita.

Anya menoleh dan langsung memeluk Anita.

"Makasih ya Nit, lo udah mau jadi sahabat gue dari kecil sampai sekarang," ucap Anya yang masih memeluk Anita.

"Iya Nya, gue juga. Kalau bisa harus selamanya kita sahabatan!" Ujar Anita penuh semangat.

"Iya, selamanya!" Kata Anya yang tak kalah semangatnya.

Dibelakang Anya dan Anita, ada Dina dan Viska. Lalu mereka berdua langsung dipeluk oleh Anya.

"Makasih ya," ucap Anya tulus. Benar-benar tulus.

.
.
.
.

Hari ini adalah hari terakhir ujian mereka. Besok Anya sekeluarga harus berangkat ke London. Anya menoleh karena ada seseorang yang memegang bahunya sebelah kanan.

"Ray," ucap Anya ketika mengetahui siapa yang tengah memegang bahunya.

Raynal lansung memeluk Anya. Dan Anya membalas pelukan dari Raynal.

"Anya, aku mau ngomong sesuatu sama kamu," kata Raynal ketika melepas pelukannya.

"Apa?" Tanya Anya yang menatap mata Raynal.

"Sampai kapanpun, aku tetap cinta dan sayang sama kamu," kata Raynal tulus dan tidak ada satupun kebohongan di matanya.

Anya yang mendengar pernyataan jujur dari mulut Raynal, langsung membuat pipinya merona dan tersenyum senang.

"Aku juga," ucapa Anya mantap.

****

"Troy," panggil perempuan berambut panjang berwarna hitam. Yang tak lain adalah Karin.

"Kamu mau ke London ya? Be-berapa lama?" Tanya nya lembut.

Troy tersenyum dan tanpa disangka ia memeluk Karin. Karin melongo dan berharap ini bukanlah mimpi.

"Iya, aku pergi ke London. Aku gak tau berapa lama kesana, tapi yang pasti aku akan balik ke Indonesia. Tungguin aku ya, sebagai teman." kata Troy lembut.

"Pasti." Ucap Karin sambil tersenyum.

Beberapa hari yang lalu, Troy meminta maaf kepada Karin atas semua perlakuannya selama berpacaran dengan Manda. Dan tentu saja Karin sudah memaafkan.

Tapi sungguh tidak Troy sangka, Karin mengatakan jika ia juga sudah dijodohkan oleh orang tuanya. Mendengar itu, Troy hanya tersenyum.

****

Tibalah hari yang sangat dibenci oleh Anya. Ia akan pergi ke London dan meninggalkan semua kenangan disini. Anya sengaja berangkat dari rumahnya ke bandara paling akhir sendiri dan duduk ditemani oleh koper dan pak supirnya.

"Non, udah siap berangkat nih?" Tanya pak supir.

"Siap pak," jawab Anya lesu.

Dalam perjalanan, Anya hanya membisu dan menatap kosong kaca mobilnya. Ia juga senang karena teman-temannya datang ke bandara untuk mengantar dirinya.

"Alhamdulillah kita gak kejebak lampu merah ya non," kata pak supir yang mengajaknya mengobrol.

"Hmm, iya pak." Jawab Anya datar.

Good Boy And Troublemaker Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang