17. Baikan

3.9K 180 0
                                        

Anya kembali kekelas dengan wajah riang dan ceria. Ketiga temannya saling menatap dengan tatapan isyarat. Anya yang memang orangnya tidak peka, ia tidak memperdulikan tatapan teman-temannya dan melanjutkan jalannya.

"Seneng banget buk," sindir Anita yang diartikan oleh Anya dengan candaan.

"Apa sih lo Nyet, haha."

"Dasar lo dugong jelek!" balas Anita sambil tertawa.

"Oh iya, nanti lo semua jadi nonton kan?" Tanya Anya memastikan.

"Kalau mereka sih jadi, tapi gue gak bisa ikut," kata Viska.

"Lah kenapa?" tanya Anya.

"Gue disuruh belajar buat UN," jawab Viska yang diberi tatapan mengolok dari Dina.

Anya hanya manggut-manggit mengerti.

"Yaudah kalau gitu kita nanti berangkatnya jam berapa?" Tanya Anya.

"Jam 5 sore aja." Jawab Dina.

"Din, entar lo jangan rusuh kayak waktu itu," kata Anita mengingatkan sekaligus mengancam.

"Iya buk sante wae," jawab Dina yang diberi putaran bola mata oleh ketiga temannya.

"Kalau gitu, gue mau cabut kekantin dulu," pamit Viska.

"Iya ati-ati. Jangan sampai berantem lagi lo Vis," kata Anya sedikit berteriak, karena Viska sudah berlari menuju kekantin.

"Iya. Selama gak ada yang cari gara-gara ke gue sih," jawab Viska cekikikan.

Anya, Anita, dan Dina larut dalam obrolan receh yang mereka bicarakan. Mulai dari nggosipin cogan kelas sebelah, soal anak baru yang sok-sok an nantangin mereka, soal bu Linda pun tak luput mereka bicarakan.

Tapi tiba-tiba percakapan mereka terhenti saat ada Karisa datang untuk mendatangi Raynal. Cewek berkacamata bulat seperti Harry Potter itu datang dengan ekspresi sok polos.

"Ngapain tuh anak kesini?" Tanya Dina yang sibuk menyibakkan rambut pendeknya.

"Ya pacaran lah Din. Apa lagi," jawab Anya acuh.

"Yakali nagih utang," ucap Dina sekenanya.

"Emangnya lo, Din." Kata Anita.

"Dih, gue mah kagak pernah nagih utang ke orang Nit," bantah Dina.

"Yang ada sih lo yang ditagih Din." Ceplos Anya.

"HAHAHA,"

"Eh Nya, tuh lo diapelin sama cowok lo," kata Lily sambil menunjuk seseorang.

"Siapa Ly?" Anya menoleh kebelakang dan ternyata Dio yang berada diambang pintu. Anya sangat senang bahwa kali ini dewi Fortuna memihak dirinya.

Anya menghampiri Dio, sementara teman-temannya ditinggal begitu saja.

Anita melihat Raynal untuk meminta penjelasan mengapa Karisa bisa datang kesini tidak sesuai rencana mereka. Raynal menaikkan bahunya tidak tahu.

"Lah kok cepet Nya?" Tanya Anita.

"Iya tadi si Dio cuman tanya gue mau diajak pulang bareng apa enggak," jelas Anya.

"Terus, lo mau?" Tanya Dina yang tidak setuju dengan ajakan Dio.

"Ya enggak lah. Kan gue pulangnya bawa motor, nanti motor gue dibawa siapa dong?" Dina dan Anita manggut-manggut dan aekaligus lega mendengar penjelasan Anya yang menolak ajakan Dio.

"HAI TEMEN-TEMEN!" sapa Viska tiba-tiba.

"AYAM!"

"Gue Viska bukan AYAM!" Kata Viska yang telah kembali dari kantin.

Good Boy And Troublemaker Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang