Anya pulang kerumah dengan perasaan campur aduk. Antara senang bisa berbaikan lagi dengan Raynal yang notabene adalah mantan pacarnya. Dan sedih ketika mengingat beberapa hari lagi ia akan berhadapan dengan Ujian Nasional, yang berarti kepergiannya ke London akan cepat.
Dan yang terakhir adalah perasaanya kepada Dio. Kemarin Dio menyatakan cintanya. Lagi-lagi Anya hanya menolaknya. Ia tau jika hatinya untuk siapa sekarang. Begitu juga Dio. Dio masih mencintai cinta pertamanya yang ia rahasiakan sampai sekarang. Bahkan Anya sendiri tidak tau.
Anya memutuskan untuk mandi agar pikiran dan tubuhnya merasa lebih fresh. Ia sadar jika daritadi disekolah ia terlalu banyak tingkah yang mengakibatkan badannya terasa lengket karena keringat. Ew, Anya sangat membenci itu.
Baru ia masuk kamar mandi maminya mengetuk pintu kamarnya.
"Anya," panggil mamihnya.
"Ya mih?" sahut Anya dari dari dalam kamar mandi.
"Ada Anita sama Dina tuh nungguin kamu," kata mamihnya.
"Tolong bilang tunggu bentar ya mih. Anya masih mandi," pinta Anya sedikit meninggikan suaranya agar mamihya dengar.
"Jangan lama-lama," kata mamihnya.
"Iya mih."
Anya bukannya tidak belajar untuk ujiannya. Anya telah belajar dan sampai-sampai, liburan ia gunakan untuk belajar. Jadi, daripada stres lebih baik ia refresing terlebih dahulu. Meskipun Anya terbilang bandel disekolahnya, bukan berarti ia tidak berprestasi. Ia selalu ikut dalam lima besar nilai terbaik di SMA nya.
Anya telah selesai mandi dan cepat berganti pakaian. Ia memakai baju berwarna putih polos, dan ia mengenakan celana longgar yang ujungnya ditekuk berwarna coklat dengan sepatu berwarna putih. Hari ini ia sengaja menggelung rambutnya.
"Hai," ucap Anya yang turun untuk menemui Dina dan Anita.
Dina memakai kaos berwarna putih polos dan mengenakan hotpantsnya. Sedangkan Anita, memakai baju lengan panjang yang dibalut dengan baju monyet.
"Wihhh, cantik banget lo Nya!" puji Dina.
Anya tersipu dengan pujian Dina.
"Apa lagi kalau dandan gini dihadapan Raynal. Beuh, gue jamin pasti Raynal kagak bisa tidur." Canda Anita.
"Dih, apa sih Nit. Ayo ah berangkat," ajak Anya yang berusaha menutupi wajahnya yang mulai memerah.
"Salting lo Nya, haha." kata Anita masih tertawa.
"Mih, Anya berangkat dulu ya, Assalamualaikum." Pamit Anya sambil mencium tangan dan pipi mamihnya.
"Berangkat dulu ya tante," pamit Anita dan Dina yang juga mencium tangan maminya Anya.
"Waalaikumsalam. Hati-hati ya, jangan lupa belajar."
****
Viska pergi kerumahnya Dio dengan alasan membawakan makanan dari mamanya. Itu bukan alasan sih sebenarnya. Mamanya juga menyuruhnya pada waktu yang tepat.
"Dio..." panggil Viska dari luar rumah Dio.
Tak lama kemudian pintu rumah Dio terbuka.
"Eh, Viska. Masuk Vis," kata Dio.
Dio itu orangnya memang baik dari kecil. Viska masih ingat waktu mamanya dan mamanya Dio dulu ingin menjodohkan keduanya. Entah itu hanya candaan atau tidak. Yang kali ini Viska tau adalah dirinya sekarang jomblo. Kemarin Angga meminta balikan kepada dirinya, tapi ia menolak karena ia sendiri tidak siap jika suatu saat Angga melakukan kesalahannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy And Troublemaker Girl [END]
Teen FictionPintar, pendiam, dingin, irit bicara. Itu adalah sifat yang sangat melekat dalam diri Antonio Raynal. Atau lebih sering dipanggil Raynal. Most wanted, traublemaker, cantik, cuek. Siapa yang gk tau dengan sifat cewek populer disekolah. Varisa Kanya...