Jika seseorang yang kucintai akan ku tinggal. Apakah ia akan sama seperti dulu? –Anya
"Fix! gue takut tidur sendirian nanti!" ucap Dina ketika keluar dari gedung bioskop tersebut.
"Mangkanya, kalau penakut tuh gak usah sok berani." Ejek Viska yang diberi death glare dari Dina.
Anya hanya memutar bola matanya malas melihat kedua temannya yang asik dengan debatnya. Anya juga sudah memprediksikan jika Dina akan begini jika sesudah menonton film horor. Awalnya mereka semua menanyai Dina, apakah ia berani atau tidak. Tapi bocah satu itu malah berlagak sok berani dan berakhir ketakutan selama film ditayangkan.
Anya pun memutuskan untuk mengabaikan kedua temannya itu dan mulai membuka akun sosmednya. Lalu secara berbarengan pula, notifikasi chat dari Line berbunyi.
Troy R: P
Anya: ha?
Troy R: Lo gk pulang? Banyak makanan dirumah
Troy R: Lo telat=makanan abis diperut gueAnya: Sisain buat gue anjg
Anya: Jangan rakus loTroy R: Bodo amat
Troy R: Makanannya bikin gue laper terus sihAnya: AWAS AJA GUE PULANG MAKANANNYA ABIS
Anya: MATI LO
Troy R: *read*
Anya mematikan ponselnya dan kembali menatap kedua temannya yang masih meneruskan debatnya. Sementara Anita sedang asik berjalan-jalan sendiri.
"Woy gue pulang duluan ya!" pamit Anya yang berhasil menghentikan perdebatan antara Viska dan Dina.
"Cepet banget. Tumben?" tanya Viska.
"Emergency." Jawab Anya.
"Sok lu." Kata Dina.
"Udah ah gue pulang. Kalian kalau masih mau disini ya disini aja. Oke, dah." Pamit Anya.
"Nit, gue duluan!" pamit Anya yang dijawab dengan anggukan oleh Anita.
****
"Assalamualaikum." salam Raynal sebelum memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam. KAK RAY!!!!!" Teriak perempuan berusia 14 tahun. Berlari sekencang mungkin lalu memeluk Raynal. Itu adik Raynal, Gabbie.
"Eh Gabbie kapan kamu pulang?" Tanya Raynal sambil memeluk adiknya.
"Tadi jam 9," jawab Gabbie.
"Katanya pulanganya besok," kata Raynal yang ingat jika Gabbie bilang akan pulang besok pagi.
"Gak ada yang betah disana kak. Terus, disana tuh banyak nyamuknya, hutannya terlalu lebat, terus.... pokoknya gak kayak kemah tahun kemarin lah kak. Kemah yang taun ini noob." jelas Gabbie panjang lebar.
Raynal hanya memanggut-manggutkan kepalanya saja. Lalu ia beralih menuju dapur untuk mengambil minum. Tapi adiknya ini tetap mengikutinya seperti terdapat magnet didalam tubuh Raynal.
"Ada apa?" tanya Raynal yang mengerti jika adiknya membuntuti seperti ini tandanya ada sesuatu atau ada maunya.
"hehe... mana kak Anya? Katanya mau maen kesini," tanya Gabbie sambil celingak-celinguk ke arah jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy And Troublemaker Girl [END]
Teen FictionPintar, pendiam, dingin, irit bicara. Itu adalah sifat yang sangat melekat dalam diri Antonio Raynal. Atau lebih sering dipanggil Raynal. Most wanted, traublemaker, cantik, cuek. Siapa yang gk tau dengan sifat cewek populer disekolah. Varisa Kanya...