13. Flash back

4K 175 0
                                    

"Nya awas!!!"
































BUG




***

Pusing,

Buram,

Dan bau obat—.

Itu yang sedang Anya rasakan setelah mencoba untuk membuka mata dan menghirup oksigen. Tapi ia merasa tidak sendirian di ruangan ini, ia mencium bau parfum seseorang yang cukup familiar.

"Nya, kamu udah sadar? Kamu gak apa?" Tanya Raynal yang membuat Anya terkejut dan muak diwaktu bersamaan.

"Menurut lo aja gimana." Jawab Anya sarkas.

"Tadi lo kena bola terus hidung lo mimisan." Jelas Raynal lembut.

"Oh, gue gak tanya." Kata Anya.

Ketika Anya hendak beranjak dari kasur untuk segera meinggalkan Raynal, tiba-tiba saja kepalanya pusing. Hampir saja ia akan terjungkal jika Raynal tidak sigap menolongnya.

"Nya, jangan dipaksain dulu." Kata Raynal yang sangat khawatir terdengar dari gaya bicaranya.

"Lepasin!" bentak Anya lalu menghempaskan tangan Raynal kasar.

"Nya, maafin gue. Gu-"

"Maafin? Setelah udah nyakitin begitu dalemnya lo cuman ngomong MAAFIN?! Lo pikir hati gue ini apa?! Batu?!" teriak Anya seperti orang kesetanan.

"Gue bisa jelasin Nya," jawab Raynal yang masih dengan nada lembut.

"Jelasin apa? Jelasin kalau gue cuman buat ngisi waktu luang lo doang? Iya?!"

"Gak gitu Nya—"

"Emang lo cowok yang hampir mendekati kata sempurna, dan mungkin lo beranggapan gue gak cocok sama lo." Ucap Anya sambil menahan tangisnya. "—Tapi, hati gue memilih lo Ray. Cuma lo yang bisa ngerubah sikap gue. Tapi gue tau kalau loh lebih bahagia sama Karisa. So, gue lebih baik mundur. thanks Ray."

"Anya.....!"

Anya lalu meninggalkan Raynal yang masih membeku ditempat. Anya terus berjalan, tetapi tidak kembali ke kelasnya. Ia yakin, jika ia kembali ke kelas, kemungkinan yang sangat besar untuk bertemu Raynal.

Anya duduk ditempat tongkrongan belakang gudang, yang biasa ia tempati untuk bolos bersama teman-temannya. Anya masih menangis. Hatinya serasa ditusuk oleh pedang yang sangat tajam.

"Nya lo kok disini? Nangis lagi," tanya Anita yang tiba-tiba berada disampingnya.

"Males gue di UKS Nit." jawab Anya seadanya.

"Ada Raynal ya?" tanya Anita lagi, tetapi dengan nada yang lebih lembut.

"Iya."

"Nya kalau gue lihat lo gini, gue jadi inget kejadian 8 tahun yang lalu," perkataan Anita membuat Anya flash back seketika.

-Flash back on-

Di siang hari. Ditaman belakang rumah tantenya Anya. Terlihat dua anak kecil yang sedang senangnya bermain basket bersama. Anya kecil dengan senangnya bermain basket sambil tertawa senang,lalu dibelakangnya ada anak laki-laki yang se-usia seperti Anya tengah berusaha merebut bola dari tangan Anya.

"Anya, ayo kasih bolanya ke aku!" anak laki-laki itu masih mengejar Anya.

"Kan Vino udah tadi mainnya," kata Anya kecil yang masih ingin bermain dengan bola basket kesayangannya.

Good Boy And Troublemaker Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang