•Prolog•

2.3K 239 16
                                    

Suara beribu langkah menderu daun telinganya memaksa untuk masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara beribu langkah menderu daun telinganya memaksa untuk masuk. Suara-suara itu bercampur dengan panggilan-panggilan menggiurkan dan aroma roti yang khas.

Langkahnya terhenti ketika melihat seorang anak laki-laki menyampirkan jemarinya yang kecil bak ulat bulu ke keranjang roti-roti yang masih hangat.

Ia berhenti lalu mengambil satu dari mereka dan memberinya. Anak itu menyunggingkan senyuman.

Ah, ia teringat sesuatu.

Waktu itu tangan seorang bocah keluar dari jendela mobil dan mencoba menangkap bongkahan salju pertamanya.

Bocah itu terlihat senang sampai suatu suara menggaung di telinga mereka berdua.

"Masukkan tanganmu atau goblin akan menggigit dari luar."

Begitu katanya.

Bocah itu memang tidak bisa diberi tahu. Ia makin menjulurkan tangannya dan benar saja tangannya hampir disikat oleh mobil di sebelah.

Sebuah senyuman tipis terulas di bibir mungil Jisoo. Menyadari bibirnya melengkung, ia cepat-cepat menghalau ingatannya.

"Noona!"

Entah sejak kapan ia tak suka kata itu keluar dari mulut laki-laki yang berada di depannya itu.

"Sudah kukatakan berapa kaliㅡ" ia mendekat dan menusuk dengan pandangannya, "jangan panggil aku noona!"

•Noona• // Hanbin×JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang