Satu minggu sudah berlalu. Qrisya masih belum juga sadarkan diri dari koma nya
Setiap hari Ferza selalu menemani Qrisya di rumah sakit, ia sangat merasa bersalah akan apa yang pernah ia lakukan
Sungguh ia memang tidak ingin Qrisya hanya menjadi temannya namun, ia mau Qrisya juga menjadi seorang paling berarti untuk nyaSaat ini Ferza, Marvell, Arsi, Sean, Rezan, Indri, Prisyil, Nada dan Viola sedang berada di ruangan Qrisya, menunggu Qrisya agar sadarkan diri
"Maaf, tapi ini sudah malam, pasien harus istirahat sebaiknya kalian semua pulang biar salah satu tinggal di sini untuk menemani pasien!" Ucap seorang suster dengan sopan
"Baiklah sus!" Ucap Indri sambil perlahan melepaskan genggaman tangannya
"Kak adek pulang dulu, kakak cepet sadar ya! Adek kangen kakak, adek mau kakak bangun dan ceramahin adek, marahin adek kalau berbuat salah, adek mau kakak kayak dulu lagi! Jadi, cepet sembuh ya kakak!" Bisik Indri sambil menitikkan air mata
Saat hampir melepaskan genggaman tangannya tiba-tiba sebuah genggaman erat menghentikan langkah Indri untuk pergi
"Jangan pergi...... Temenin kakak!" Ucap Qrisya lemah
Sontak hal tersebut membuat semua orang terkejut dan senang
"Kakak? Kakak udah sadar?" Ucap Indri senang"Kakak....... Jangan tinggalin dedek lagi!" Ucap Indri sambil memeluk Qrisya dan menangis
"Udah donk jangan nangis lagi OK?" Ucap Qrisya lemah sambil menghapus air mata Indri yang terus mengalir
Karena bagi Qrisya, air mata itu sangat berarti untuk nya dan ia tidak ingin air mata itu keluar karena kesedihan ia hanya ingin air mata itu keluar karena kebahagiaan
"Suster! Tolong panggil dokter!" Ucap Ferza
"Baik!" Jawab suster itu dan berlalu
Tidak lama kemudian dokter datang dan memeriksa keadaan Qrisya
"Nona Qrisya sudah tidak apa-apa hanya tinggal beristirahat di rumah sakit sekitar 3 minggu maka nona akan sembuh total!" Ucap dokter itu
"Alhamdulillah..... Terimakasih dok!" Ucap Ferza
"Iya sama-sama, kalau begitu saya permisi!" Ucap dokter itu dan berlalu
Ferza pun menghampiri Qrisya yang masih berada di atas bangsalnya itu
Saat Qrisya melihat Ferza raut wajahnya berubah menjadi kesal, sedih dan juga marah. Qrisya membuang wajah nya ke arah lain
"Maaf!" Ucap Ferza
"Maaf kalau perbuatan kakak kemarin membuat adek kayak gini!" Ucap Ferza tulus dan merasa bersalah
Qrisya masih saja bungkam seribu bahasa, ia masih kesal dengan Ferza dan tidak ingin berbicara dengan Ferza untuk sementara waktu
"Yasudah kalau begitu kakak pulang dulu, cepet sembuh ya!" Pamit Ferza
Saat Ferza sudah keluar dari ruangan itu....
"Kakak..... Kok kakak kayak gitu sih sama Kak Ferza?" Tanya Indri
"Emang nya kenapa?" Tanya Qrisya kesal"Yaampun Sya, lo tau nggak sih, kalau yang jagain lo di rumah sakit itu Kak Ferza?" Ucap Prisyil
Sontak Qrisya terkejut akan apa yang di sampaikan Prisyil
"Nggak percaya gue!" Ucap Qrisya
"Yaampun Kak..... Serius tau! Sampai-sampai nih ya Kak Ferza juga lupa makan cuma gara-gara jagain kakak! Dia merasa bersalah banget tau nggak kak!" Ucap Indri
KAMU SEDANG MEMBACA
MY AND LOVE
RomanceTuhan.... Kenapa kau memberikan cobaan yang begitu berat pada ku? Orang yang ku cintai mengkhianati ku dan di saat itu pula aku merasakan sakit yang sungguh mendalam yang akan membuat ku pergi dari dunia ini! Tapi ku mohon tuhan.... Aku sudah berus...