Depresi - lagi?

41 2 0
                                    

Ferza baru saja keluar dari rumah sakit, ia dinyatakan sembuh dan di perbolehkan pulang

Saat sedang asyik bercanda gurau dengan tante-tante nya tiba-tiba....

Brak

Terdengar seseorang membuka pintu utama dengan sangat kasar bahkan orang itu seperti mendobraknya

Sontak hal itu membuat semua orang yang ada di ruangan itu langsung melengah ke arah datangnya suara

"Virza? Arsi? Marvell? Sean? Rezan?" Ucap Ferza sembari menatap teman-temanya itu dengan tersenyum

"Ma, apa yang mama bilang sama Nada?" Tanya Sean dengan tertunduk

"Memangnya kenapa? Dia memutuskan mu? Bagus lah!" Ucap Ibu Sean terdengar senang

Brak...

Prang....

Terdengar suara meja yang terjatuh dibarengi suara benda-benda yang pecah

Semua menatap tidak percaya dengan apa yang di lakukan Sean

"Sean, lo apa-apaan sih?" Tanya Ferza tak suka melihat apa yang di lakukan Sean

"Lo nggak tau perasaan gue gimana za, apa lo tau apa yang udah mama lakuin ke Nada? Terlebih yang di lakuin nyokap lo ke Qrisya?" Tanya Sean dengan suara serak karena menangis

Mendengar nama Qrisya Ferza langsung membulatkan matanya

"Apa yang terjadi?" Tanya Ferza

"Lo tau? Saat lo koma dan saat Qrisya mau jengukin lo buat bilang kalau dia maafin lo tapi lo tau apa yang dia dapat saat sampai di sana? Dia di tampar! Dia di caci! Dia di hina! Bahkan dia di seret paksa sama nyokap lo!" Ucap Rezan dengan meninggikan nada bicaranya

"Dan apa lo tau setelah itu, mama nyamperin Rumah Qrisya dan memberikan uang pada Qrisya hanya untuk ngejauhin lo, apa lo tau itu?" Tanya Arsi yang membuat Ferza langsung membulatkan mata tidak percaya

"Apa yang di bilang Rezan dan Arsi itu bener ma?" Tanya Ferza dengan suara yang begitu menusuk

"MAMA JAWAB!" Bentar Ferza

"Mama cuma tidak mau kamu bergaul dengan para wanita miskin itu, terlebih kalian menjalin hubungan dengan mereka, mama tidak sudi memiliki menantu miskin seperti mereka! Ingat Ferza, derajat mereka itu jauh dari kita, kamu bisa dapet yang lebih dari mereka!" Ucap Ibu Ferza

Ferza sama sekali tidak menanggapi ucapan sang bunda, ia langsung memasuki kamarnya dan.....

Prang....

Prang....

Bruk....

Prang....

Brak....

Suara benda berjatuhan serta benda pecah sungguh terdengar jelas dari dalam sana

"Ferza, Ferza, apa yang kamu lakukan nak? Ferza keluarlah....." Ucap Ibu Ferza sembari menangis dengan mengetuk pintu kamar putranya itu

"Apa mama tau apa yang mama bicarakan? Mama ngebedain seseorang dari derajat orang tersebut, Ferza tau Ferza bisa dapet yang lebih dari Qrisya, tapi yang Ferza cintai itu hanya Qrisya ma, hanya Qrisya!" Ucap Ferza yang di akhiri tangisan nya

Kenapa hidupnya begitu rumit?

Keesokan harinya ....

Ferza keluar dari dalam kamarnya dan langsung berjalan menuju garasi rumahnya tanpa mempedulikan sapaan dan ucapan kedua orang tuanya

Sesampainya di garasi ia langsung masuk ke dalam mobil nya dan pergi meninggalkan rumah mewah tersebut

Sekolah

Ferza sampai di sekolah dan langsung keluar dari mobil nya dan menuju koridor sekolah

Setiap teriakan, sanjungan, dan sapaan selalu terdengar jelas di telinga Ferza

Ferza hanya diam, dan terus melanjutkan perjalanan nya hingga di sebuah pertigaan ia melihat seseorang yang sungguh dia kenal

Dengan cepat, Ferza langsung mendekati orang tersebut dengan tergesa-gesa

Sadar akan di ikuti seseorang, orang tersebut melengah ke belakang dan saat ia melihat Ferza, ia langsung berjalan cepat ke arah parkiran

Namun, saat sampai di lapangan, tanpa sengaja orang tersebut menyenggol seseorang hingga membuat semua berkas yang ia pegang terjatuh dan berserakan

Orang tersebut langsung terduduk dan mengumpulkan seluruh berkas tersebut

Ferza yang tidak jauh dari sana langsung membantu orang tersebut mengumpulkan berkas-berkas tersebut

Namun satu berkas membuat nya terpaku

Berkas kepindahan sekolah














































Bersambung

MY AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang