Balikan?

56 2 0
                                    

Di sebuah kamar di penginapan itu terlihat Indri yang sedang tertidur dengan menyandarkan kepalanya di atas pangkuan sang kakak

Tidur Indri semakin nyenyak tatkala Qrisya mengelus kepalanya dengan lembut dan penuh kasih sayang

"Kakak jangan tinggalin Indri..... Indri sayang kakak!" Gumam Indri, sepertinya Indri sedang mengigau

Kata-kata yang di ucapkan Indri membuat raut wajah Qrisya seketika menjadi sedih

"Maafkan kakak, tapi sepertinya kakak tidak akan bisa ada selalu di dekatmu berhubung usia kakak yang tidak lama lagi, dan kalau saat itu sudah tiba, kakak akan pergi meninggalkan mu sendiri untuk selamanya!" Ucap Qrisya dengan tertunduk dan meneteskan setitik air matanya

Hampir saja air mata itu jatuh tepat di wajah Indri kalau tidak ia sekal terlebih dahulu

Qrisya yang mulai merasa pegal pun menyandarkan tubuhnya di kepala kasur itu dan perlahan mulai menutup matanya masuk ke dalam mimpi indahnya

Pagi harinya

Saat cahaya sang surya menembus jendela kamar itu membuat Indri terusik dan terpaksa harus terbangun dari tidur nyamannya

Saat Indri melihat ke arah Qrisya, wajah Indri langsung berubah kaget, heran dan khawatir

"Kak.... Kakak..... Kakak kenapa?" Tanya Indri panik

Qrisya tidak menjawab pertanyaan Indri.....

Beberapa detik setelah meraba dahi Qrisya, Indri langsung menjauhkan punggung tangannya dari dahi kakaknya itu

"Yaampun..... Kakak, badan kakak panas banget..... Kakak kenapa?" Ucap Indri lirih dan menitikkan air mata

"Indri..... " Panggil Qrisya

Indri langsung mendongakkan kepalanya dan menatap Qrisya

"Ya kak?" Jawab Indri

"Bisa tinggalkan kakak sendiri?" Tanya Qrisya

"Tapi badan kakak panas banget kak!" Ucap Indri

"Kakak cuman butuh istilah aja kok!" Ucap Qrisya sambil tersenyum lemah

"Yaudah kalau begitu Indri keluar dulu ya kak, kalau kakak butuh sesuatu panggil Indri OK?" Tanya Indri khawatir

"Iya....... " Jawab Qrisya lemah namun masih tersenyum

Indri pun menatap Qrisya sedih kemudian detik berikutnya ia langsung keluar dari kamar itu

Saat Indri telah keluar Qrisya langsung membuka laci makasnya dan mengambil sesuatu dalam tas yang terdapat di dalam makas itu

Saat telah menemukan obatnya itu Qrisya langsung meminumnya dan kembali memasukkan obat itu ke dalam tas nya tadi

Detik berikutnya Qrisya pun membaringkan tubuhnya dan tidur dengan nyenyak

Taman penginapan

Semua orang terlihat sedang beres-beres untuk menyiapkan sarapan pagi ini

Indri pun menghampiri teman-temannya yang sedang membereskan meja makan di taman itu

"Loh Ndri, lo kok sendiri aja? Qrisya mana?" Tanya Nada

"Kak Qrisya lagi tidur, badannya lagi nggak enak!" Jawab Indri

"Halah..... Palingan juga alasan aja, bilang aja dia nggak mau bantuin kita!" Ucap Delanci

"Kalau ngomong hati-hati dong, Qrisya itu nggak sama kayak lo!" Emosi Viola

"Emangnya gue kenapa? Lebih cantik, imut dan segalanya dari dia ialah!" Sombong Delanci

MY AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang