komplikasi?

39 1 0
                                    

Beberapa menit gumaman nama Qrisya Ferza lontarkan, hingga akhirnya suara nya yang memanggil nama Qrisya pun tidak terdengar lagi

Semua menatap sendu ke arah Ferza, baru kali ini mereka melihat Ferza yang begitu emosi hingga mencelakakan dirinya sendiri

"Virza.... Virza.... Bagaimana dengan keadaan Ferza nak?" Tanya Rose Sera Wiliam, ibu Ferza

"Ferza masih nggak sadarkan diri ma!" Jawab Virza menatap ibu dari sepupunya itu

"Ini semua pasti gara-gara cewek miskin itu kan? Si Qrisya-Qrisya itu!" Ucap Ibu Ferza dengan nada tak suka

"Ma, mama ngga boleh bicara kayak gitu,____ " Ucapan Virza tiba-tiba terpotong tatkala mendengar suara seorang gadis dari arah pintu ruang inap Ferza itu

"Assalamualaikum... Permisi.... " Ucap gadis itu sembari masuk ke dalam ruangan tersebut

"Ini nih! Ini yang membuat putra kita kecelakaan, ini nih pa orangnya!" Ucap Ibu Ferza sembari menunjuk muka gadis yang terlihat bingung itu

"Ma ___ Maksud tante apa ya?" Tanya gadis itu heran

"Alah, kamu jangan sok-sok ngga tau ya, saya tau kok Ferza kecelakaan karena kamu kan?" Tanya Ibu Ferza dengan suara yang meninggi

"Ta ___ Tapi buk___ "

"Alah, ngga ada tapi-tapian, kamu cewek miskin, belagu lagi! Kamu pikir saya akan merestui hubungan kalian berdua hah? Tidak! Saya tidak akan pernah sudi memiliki menantu seperti kamu!" Ucap Ibu Ferza penuh Emosi dan.....

Plassss

Satu tamparan mulus mendarat sempurna di pipi kiri gadis itu

"Sekarang kamu pergi dari sini! Pergi!" Bentak Ibu Ferza dan menarik gadis itu keluar dari ruangan Ferza

Seketika tangkisan gadis itu pecah setelah keluar dari ruang inap tersebut

Ruang Inap

"Ma, mama ngga boleh bicara kayak gitu ma!" Ingat Nicolas Putra Wiliam pada istrinya

"Mama ngga sudi punya menantu miskin seperti dia!" Ucap Ibu Ferza masih emosi

"Tante, tante ngga ada hak untuk menghina kakak saya!" Ucap Indri mulai angkat bicara

Sedari tadi ia menahan semua itu, tapi ini sudah keluar dari batas, Indri tidak dapat menahan emosinya lagi

"Ohhhh, jadi yang tadi itu kakak kamu? Pantes, kakak sama adik ngga ada bedanya!" Ucap Ibu Ferza merendahkan

"Saya mohon jaga ucapan tante! Kami memang orang miskin, tapi setidaknya kami masih punya harga diri!" Ucap Viola emosi

"Lancang sekali bicara mu gadis muda!" Ucap seseorang dari arah pintu masuk ruang inap tersebut

"Mama? Papa?" Ucap Marvell, Arsi, Rezan, Sean dan Virza bersamaan

Sembari melihat lima pasangan yang sedang berdiri di ambang pintu tersebut

"Dengar Rezan, mama tidak suka kau menjalin hubungan dengan wanita miskin seperti dia!" Ucap Resti Putrian Purnama pada putranya sembari menunjuk wajah Viola

"Begitu juga dengan kami!" Tekan para ibu yang lain sembari menatap jijik pada Indri, Prisyil, Nada dan Viola

"Mulai sekarang, kalian tidak boleh memiliki hubungan apapun dengan wanita ini!" Tekan ibu-ibu tersebut sembari menarik Viola, Nada, Prisyil, dan Indri keluar dari ruang inap tersebut

"Mama apa-apaan sih ma?" Tanya Marvell dengan nada tidak suka melihat Indri yang di seret sang ibu

"Mama tidak mau kau berhubungan dengan mereka lagi Marvell, kalau tidak jangan pernah kembali lagi ke rumah!" Ancam para ibu

Marvell, Arsi, Verza, Rezan, dan Sean menggeleng tidak percaya akan ucapan sangat bunda

Sepertinya mereka tidak sadar apa yang mereka katakan itu

"Baik! Jangan pernah mama sama papa anggap kami anak kalian lagi!" Tekan Marvell dan pergi dari ruang inap tersebut diikuti Virza, Arsi, Sean dan Rezan

"Benar-benar wanita itu, berani-beraninya mereka mencuci otak putra-putra kita!" Ucap Ibu Arsi dengan nada penuh emosi

3 minggu kemudian....

Tiga minggu sudah berlalu, selama itu pula Marvell, Arsi, Sean maupun Virza tak terlihat oleh para ayah dan ibu mereka

"Pa, Marvell mana pa? Kenapa dia belum pulang juga?" Tanya Ibu Marvell cemas

"Papa juga nggak tau ma, udah 3 minggu ini papa berusaha cari dan lacak Marvell, tapi tetep aja Marvell ngga ketemu!" Jawab ayah Marvell cemas

"Aduh pa.... Mama takut Marvell kenapa-napa pa!" Ucap Ibu Marvell masih cemas

"Mama yang tenang ya, papa yakin Marvell akan baik-baik saja!" Ucap Ayah Marvell menenangkan istrinya























Bersambung

MY AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang