Sebuah rahasia

67 3 0
                                    

"Dah, selesai!" Ucap Qrisya

"Kakak suka banget sih lukain diri sendiri, nanti kalau gara-gara ini kakak kehabisan darah terus mati gimana?" Tanya Qrisya

"Ya biarin aja kakak mati!" Ucap Ferza santai

"Ih, kakak ini! Nyawa itu cuma satu! Masa gampang banget mau di buang gitu aja tu nyawa!" Ucap Qrisya kesal

"Cieeeeee  Cieeeeee ketahuan ni ye cemasin kakak!" Ucap Ferza menggoda sambil menunjuk-nunjuk Qrisya

"Ap ____ Apaan sih kak, PD banget!" Ucap Qrisya gugup

"Ohhh, yaudah kalau gitu kakak loncat aja dari atas gedung!" Ucap Ferza sambil beranjak dari tempat duduk nya dan berniat ingin pergi dari ruangan UKS itu

Sebelum Ferza melangkah, Qrisya langsung menahan Ferza agar tidak pergi

"Ih, kakak jangan becanda nanti aku nggak mau ah temenan sama kakak!" Ancam Qrisya

"Yaudah nggak papa!" Jawab Ferza santai

"Ih, kakak..... " Sesal Qrisya

"Kenapa? Kan adek sendiri yang nggak suka temenan sama kakak!" Ucap Ferza dengan tampang yang tidak dapat di artikan

"Iya...... Iya...... Maaf deh, lagian kakak susah banget sih di tegur, pasti deh ada aja jawabannya nanti!" Ucap Qrisya kesal

"Lagian adek sendiri, udah tau kakak sifatnya kayak gitu, masih aja di lawan!" Ucap Ferza

"Ih, adek kan ngelakuin itu juga demi kebaikan kakak!" Ucap Qrisya

"Ngapain adek peduli sama kakak? Kita kan bukan teman!" Ucap Ferza dingin

"Jadi selama ini kakak nganggep adek bukan temen kakak? Kakak itu nganggep adek apa musuh?  Jadi selama ini,hal yang adek lakukan belum cukup untuk bisa jadi teman kakak?" Tanya Qrisya kesal sambil berdiri

Qrisya menggeleng dan menahan air matanya agar tidak keluar, namun apa daya air matanya tetap keluar dari pelupuk matanya

"Kakak jahat! Aku benci kakak!" Teriak Qrisya sambil berjalan keluar ruangan UKS

"Qrisya.... Qrisya.....!" Panggil Ferza namun, tidak di tanggapi Qrisya

Qrisya terus berlari dan berlari, hatinya sakit, sangat sakit. Ia mengira kalau Ferza akan dapat berteman dengannya dan ia dapat merubah sifat Ferza , namun? Hasilnya nihil, Ferza sama sekali tidak menganggap nya

Sesampainya di parkiran Qrisya langsung masuk ke dalam mobilnya dan mengendarai mobil nya keluar pekarangan sekolah dengan kecepatan yang tinggi

Ferza hanya bisa melihat Qrisya yang sudah pergi dengan mobilnya

"Akhhhhh, ngapain juga gue becandaan sampai kelewatan kayak tadi?" Sesal Ferza

"Loh kakak Ferza, kakak ngapain di sini?" Tanya Nada

"Nggak papa nad!" Jawab Ferza

Saat Nada melihat ke arah parkiran, mobil Qrisya sudah tidak ada di parkiran

"Kak, kok mobil Qrisya nggak ada?" Tanya Nada panik

"Dia pergi tadi!" Ucap Ferza lemas

"Yaampun kok nggak kakak tahan sih kak? Qrisya belum minum obat dari tadi pagi kak!" Ucap Nada setelah itu ia langsung menutup mulutnya

"Ngapain sih harus keceplosan segala? Mati dah gue!" Batin Nada

"Emangnya Qrisya sakit apa?" Tanya Ferza

"Emmm, nggak sakit apa-apa kok Kak!" Ucap Nada

"Bohong! Nada jawab jujur!" Tuntut Ferza

"Emmm, Qi..... Qrisya..... Sa.... Sakit.... Sakit Maag kronis kak!" Ucap Nada pelan

MY AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang