Chapter 17

2.2K 156 7
                                    

Yeoja cantik bertubuh mungil itu terus saja menangis dan merutuki kesalahannya. Sementara namja yang duduk di sampingnya hanya bisa memeluknya dan menenangkannya. Begitu juga dengan namja jangkung yang ada di depan ruang ICU sedang menunggu kekasihnya yang masih ditangani dokter. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun tidak ada tanda-tanda bahwa Luna akan sadar.

"Oh Ya Tuhan, selamatkanlah kekasihku, selamatkan dia. Dialah matahariku. Aku tidak bisa hidup tanpanya." batin Chanyeol.

"Mianhe eonni... Harusnya eonni membiarkanku mati saja. Harusnya eonni tidak usah menyelamatkanku. Tapi kenapa eonni? Kenapa kau menyelamatkanku? Harusnya sekarang ini aku yang terbaring disana. BUKAN eonni." batin Baekhee.

Tak lama kemudian, dokter pun keluar dari ruang ICU tempat Luna dirawat dan menghampiri mereka.

"Pasien sudah saya tangani. Kalian boleh menjenguknya. Sekarang, siapa walinya?" tanya dokter.
Mereka bertiga saling berpandangan.
"Saya dok! Saya kekasihnya." ucap Chanyeol.
"Apa tidak ada keluarganya?" tanya dokter kembali.
"Saya adiknya dok!" ucap Baekhee.
"Baiklah, mari ikut saya!" ajak dokter sambil berjalan.
Baekhee pun berjalan mengikuti dokter. Tak lama kemudian, mereka sampai di depan ruangan dokter. Dokter pun membuka pintu ruangannya dan mempersilakan Baekhee duduk.

"Sebenarnya, apa yang telah terjadi pada eonni saya dok?" tanya Baekhee.
"Baiklah, saya akan menjelaskan semuanya. Sebelumnya saya mohon maaf, nona Luna terkena benturan yang sangat keras sehingga membuat salah satu saraf nya rusak, tekanan jatungnya juga tidak stabil, dan sekarang ini dia sedang koma."
"Mwo? Apa eonni masih bisa sadar kembali dok?"
"Kemungkinan sadarnya 45%. Namun jika Tuhan berkehandak lain, maka..."
"Anni. Andwe. Ini tidak boleh terjadi!! TIDAK!!! hiks hiks mianhe eonni"
"Tenanglah agasshi. Maafkan saya, saya hanya berbicara. Saya tidak bermaksud untuk menakut-nakuti agasshi."
Baekhee pun berlari keluar ruangan meninggalkan dokter.

"Wae? Kenapa? Kenapa bukan aku saja yang mengalami itu? Kenapa bukan aku saja yang koma? Kenapa eonni harus menggantikanku? Ini kesalahanku. Harusnya aku yang mengalami semua ini. Tapi kenapa eonni menyelamatkanku? hiks hiks huuuaaa..." tangis Baekhee semakin parah. Sehun yang melihat Baekhee menangis sekeras itu pun langsung menghampirinya. Namun ketika Sehun belum sampai di tempat Baekhee berdiri, Baekhee pun jatuh tak sadarkan diri.

"Baekk!!" teriak Sehun sambil berlari menghampiri Baekhee.
Sehun menggendong Baekhee membawanya ke sebuah kamar pasien yang kosong, lalu memanggil dokter. Dokter pun memeriksa keadaan Baekhee.

"Dok, bagaimana keadaan Baekhee?" tanya Sehun
"Dia tidak apa-apa. Dia hanya kaget dan kelelahan. Sebaiknya dia bisa menjaga dirinya sendiri. Ini resepnya, Anda harus menebusnya di apotek sini agar mendapat obat. Kalau begitu, saya permisi dulu."
"Ghamsahamnida dokter"

°
°
°
°

"Chagi, kapan kau bangun? Aku merindukanmu. Kau tidak boleh meninggalkanku sendirian disini. Aku, aku janji, kalau kau bangun, aku akan menikahimu secepatnya." ucap Chanyeol. Air matanya kembali menetes. Tanpa sadar, air matanya jatuh menetes di pergelangan tangan Luna, kemudian jari-jari tangan Luna mulai bergerak sedikit. Namun Chanyeol tidak menyadari itu. Ia tetap menangis sambil menatap kekasihnya yang terbaring lemah.

Tak lama kemudian, Appa dan Eomma Luna datang menjenguk Luna. Namun karena Luna masih koma dan masih berada di ruang ICU, maka yang boleh menjenguknya hanya 2 orang saja. Karena di dalam sudah ada Chanyeol, maka yang masuk adalah Eomma Luna. Sementara itu, Appa Luna menjenguk Baekhee yang dikabarkan pingsan.

"Luna sayang, ini eomma nak. Eomma datang menjengukmu. Bagaimana bisa kau seperti ini? Kau harus bangun nak!" ucap eomma Luna sambil mengusap kepala Luna. Sementara Chanyeol masih menggenggam tangan Luna.

Di sisi lain, appa Luna kini sudah berada di kamar tempat Baekhee di rawat.

"Baekhee, maafkan appa yang jarang sekali menengokmu. Sekarang kau bahkan pingsan setelah mendengar eonni mu koma." ucap Appa Luna yang sekaligus menjadi appa Baekhee.

Baekhee menggerakkan tangannya. Matanya perlahan membuka dan berkedip.

"Ap-pa..." ucap Baekhee lirih.
"Iya sayang, ini appa." ucap appa mereka sambil memegang tangan Baekhee.
"Apa eonni masih belum sadar?"
"Ne, dia masih koma."
"Kalau begitu, aku akan menjenguk eonni. Aku ingin melihatnya, appa"
"Anni. Kamu masih shock kamu belum boleh keluar."
"Anni, appa. Aku harus melihat eonni."
"Geurae, tapi kamu harus memakai kursi roda."
"Anni, appa. Aku bisa jalan sendiri. Sehun-ah, bawa aku ke kamar eonni!"
"Ne" ucap Sehun kemudian memegang tangan Baekhee dan menuntunnya berjalan ke ruang ICU tempat Luna dirawat.

Sesampainya di depan ruang ICU...

Eomma Luna dan Baekhee keluar dari ruang ICU diikuti Chanyeol.

"Baek? Bukankah tadi kau pingsan. Apa kau tidak apa-apa?" tanya eomma mereka.
"Ne, eomma. Aku baik-baik saja. Aku masuk dulu, ne?" ucap Baekhee dan segera masuk ke ruang ICU.
"Tunggu! Kau harus memakai ini sebelum masuk ke ruang ICU" ucap Chanyeol sambil menyerahkan pakaian khusus yang tadi dipakainya.
"Gomapta sunbae. Kajja appa, kita masuk!"
Baekhee dan appa mereka pun masuk ke ruang ICU.

"Eonni, mianhe hiks hiks, jeongmal mianhe, aku, harusnya aku yang terbaring disini, bukan eonni hiks." tangis Baekhee.
"Apa maksudmu baek?" tanya appa mereka.
"Sebenarnya, ini semua terjadi gara-gara aku. Gara-gara aku eonni koma seperti ini. Aku, harusnya aku yang ditabrak mobil box itu, bukan eonni. Tapi eonni malah menyelamatkanku."

"Mwo!? Jadi Luna menyelamatkanmu? Dan dia koma karena dia menyelamatkanmu?" tanya appa mereka.
"N-ne appa hiks hiks. Semua ini salahku." tangis Baekhee semakin menjadi-jadi.
"Sstt... Ini ruang ICU baek, kau tidak boleh ribut seperti ini. Kau bisa mengganggu eonni mu."
"M-mianhe appa, mianhe eonni..." ucap Baekhee sambil pergi meninggalkan appa dan eonni nya.

Semua yang menunggu di luar ruangan pun panik melihat Baekhee berlari keluar ruang ICU sambil menangis. Sehun dan Chanyeol yang melihat itu pun langsung berlari mengejar Bakhee. Sementara itu, eomma Baekhee masuk ke ruang ICU untuk melihat keadaan di dalam.

"Baek, tunggu!" teriak Sehun.
"..."
"Baekhee-ah, ada apa denganmu?" tanya Chanyeol sedikit berteriak.
Baekhee pun berhenti. Chanyeol dan Sehun segera menghampirinya.

"Gwenchanna, Baek?" tanya Sehun.
"Ada apa di dalam? Apa yang terjadi padamu?" tanya Chanyeol.
"Aku, aku tidak apa-apa. Mianhe telah membuat kalian khawatir. Eonni juga masih belum sadar. Aku takut, aku khawatir. Ini semua gara-gara aku. Sunbae, jeongmal mianheyo... hiks hiks..." ucap Baekhee.
"Eoh, ne, aku sudah memaafkanmu. Ini semua terjadi begitu saja, tidak ada hubungannya denganmu." ucap Chanyeol.
"Anni. Eonni telah menyelamatkanku dan sekarang dia-"
"Cukup! Kau sudah banyak berkorban, baek! Dan ini bukan salahmu. Bukankah Chanyeol hyung sudah berkata bahwa ini terjadi begitu saja dan tidak ada hubungannya denganmu." ucap Sehun dengan sedikit membentak.
"Mianhe" Baekhee pun menundukkan kepalanya.
"M-mian baek, harusnya aku tidak membentakmu seperti itu." Ucap Sehun sambil memeluk Baekhee. Sementara Chanyeol kembali ke ruang ICU untuk menjaga Luna.

~•~

Tbc
Annyeong chinguyaa...!!! Gimana kabar kalian? Gomawo sudah mengikuti ff ku. Ikuti terus ya! Jangan lupa, vote+comment!

This is My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang