Chapter 12

1.7K 137 1
                                    

Sesampainya mereka berempat di Namsan Tower, seorang namja bertubuh jangkung turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk kekasihnya.

"Turunlah, my deer!" ucap Chanyeol sambil mengulurkan tangannya. Luna pun menerima uluran tangan kekasihnya itu dan segera turun dari mobil.

Tanpa sadar, seorang yeoja bertubuh mungil yang baru saja turun dari mobil, tengah memperhatikan mereka berdua dengan perasaan sedikit cemburu. Cemburu? Ya, tentu saja karena ia masih belum bisa melupakan namja di depannya itu. Seorang namja dengan postur tubuh tinggi yang berada di samping yeoja mungil tadi menepuk bahu sang yeoja.

"Baek, sudahlah, kajja kita masuk!" ajak Sehun.
"Ne, hun" jawab Baekhee sambil tersenyum.

Mereka berdua pun memasuki area Namsan Tower mengikuti pasangan tadi.
~skip~

"Baek, ikut aku! Aku akan menunjukkan sesuatu padamu." ucap Luna kepada adiknya sambil menggandeng tangan adiknya.
"Kemana eonni?" tanya Baekhee.
Luna pun hanya diam sambil terus menggandeng tangan Baekhee sambil berjalan menuju tempat yang dimaksudkannya.

"Disinilah tempatnya" kata Luna setelah sampai tepat di depan Namsan Tower.
"Tempat apa eonni?" tanya Baekhee dengan ekspresi sedikit bingung.
"Ini adalah tempat dimana aku dan Chanyeol jadian. Dia menembak ku disini. Aku sangat senang bisa kembali kesini lagi bersamanya dan juga bersama kalian berdua." ucap Luna.

'Degg'

"Aaaahhhh..." kata Baekhee sambil tersenyum menyembunyikan rasa cemburunya yang kian menggebu.

"Kau tau, dia sangat romantis baek. Berawal dari pertemuanku dengannya pertama kali di sebuah stasiun. Perkenalan singkat yang menimbulkan perasaan pada kami, perlahan kami semakin dekat, begitu pula dengan perasaan kami. Aku sangat bahagia menyadari bahwa dia juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku. Aku bahkan tidak bisa berkata-kata ketika dia mengungkapkan perasaannya itu dan juga menembakku. Bisa kau bayangkan, bagaimana wajahku saat itu? Hahaha... Mengingatnya saja membuatku malu. Saat kami sedang pergi berdua (bukan kencan), dia menutup mataku dan membawaku kesini, lalu dia membuka mataku yang tertutup kain. Aku terkejut saat menyadari bahwa aku berada tepat di depan Namsan Tower. Tiba-tiba dia berjongkok di depanku dan mengeluarkan serangkaian bunga mawar. Kemudian dia menyatakan perasaannya kepadaku. Sungguh, aku benar-benar tidak menyangka semuanya terjadi begitu cepat" celoteh Luna.
"Hehehe... Chanyeol sunbae ternyata orang yang sangat romantis ya... Hmm, eonni aku ke kamar mandi dulu ne?" ucap Baekhee sambil berlari meninggalkan eonninya.

Baekhee pov
Aku berlari tak kuasa menahan tangisku. Aku tidak peduli eonni mengejarku atau tidak. Yang jelas, aku butuh ketenangan untuk saat ini.

Oh Ya Tuhan, aku harus bagaimana? Aku mencoba untuk bersikap biasa saja dan menahan semuanya. Tapi kenapa, semakin aku menahan rasa cemburuku ini, rasanya semakin sakit. Aku lelah, benar-benar lelah. Tolong buat aku melupakan dia. Aku tau perasaan ini tak pantas untuk ku pertahankan.

Saat itu aku benar-benar kacau. Sekali lagi, aku merasakan bagaimana rasanya hati teriris-iris.

"Baek, neo gwenchanna?" seorang namja mulai mendekat kemari dan menepuk bahuku. Aku pun menoleh ke belakang.

Sungguh, apakah ini hari sialku?

Bagaimana tidak? Ketika aku menoleh ke belakang, namja yang ku cintai berdiri tepat di depanku menatapku dengan rasa khawatir. Namja yang baru saja diceritakan Eonni. Namja romantis yang menjadi kekasih eonniku. Sekarang ini berdiri di depanku mencoba menenangkanku yang sedang menangis terisak.

"Uljjima baek. Kau kenapa? Apakah terjadi sesuatu antara kau dan sehun?" tanya Chanyeol sunbae.
"Hiks hiks aku tidak apa-apa sunbae" jawabku sambil terisak.

Melihatku yang begitu menyedihkan, membuat hatinya terkoyak untuk menolongku. Ia pun menyodorkan sebuah sapu tangan untuk menghapus air mataku.

"Hapuslah air matamu. Aku tidak tega melihat adik iparku menangis seperti ini."

Aku pun menuruti perkataannya. Namun, semenit kemudian aku kembali mengeluarkan air mata membayangkan kejadian tadi, serta perhatiannya padaku yang hanya sebatas kakak ipar-adik ipar.

Aku memang tidak mengharap lebih. Anni, bahkan aku sama sekali tidak pernah mengharapkan perhatiannya padaku. Aku hanya tidak menyangka. Sama sekali tidak pernah menyangka dia akan menenangkanku seperti ini.
Sejujurnya aku merasa bahagia dia perhatian padaku, meski hanya menganggapku sebagai adik ipar.

°
°
°
°

Disisi lain, yeoja manis bermata rusa kini tengah menunggu adiknya yang dari tadi tidak keluar-keluar dari kamar mandi.

"Aduuh, dimana sih baekkie? Kenapa dari tadi dia tidak keluar-keluar dari kamar mandi?" yeoja itu berkata pada dirinya sendiri.

Ia pun mencoba mencari adiknya di kamar mandi dekat tempat tersebut. Namun, nihil. Baekhee tidak ada di kamar mandi itu. Ia pun kembali mencari di kamar mandi satunya, satunya lagi, dan satunya lagi, namun hasilnya tetap nihil.

Di tengah kekhawatirannya mencari sang adik, seorang namja berkulit albino menghampirinya.

"Noona, apa noona tau dimana Baekhee?" tanya namja itu yang dikenal dengan nama Sehun.
"Entahlah. Aku juga sedang mencarinya. Sebaiknya kita cari bersama saja biar lebih cepat." ucap Luna pada Sehun.

Setelah setengah jam mencari keberadaan Baekhee, namun tak kunjung diketahui, kini mereka berdua tampak lelah. Duduk di pinggir Namsan Tower dan mencoba mengumpulkan energi.

"Huh huh, hmm... Noona, aku beli minum dulu ne!"
"Ne"

5 menit kemudian...

"Noona, ini minuman buat noona. Minumlah! Ini akan membantu memulihkan energi noona" ucap sehun sambil memberikan sebuah soft drink.
"Gomawo, Sehun-ah. Oh iya, sudah berapa lama kau berpacaran dengan uri dongsaeng?"
"Huh? Hmm, masih dua bulan noona. Memangnya ada apa?"
"Ah, anni. Hanya ingin tau saja. Sebaiknya kita mencarinya lagi."

Baru saja mereka akan mencari keberadaan Baekhee, namun sepertinya takdir memihak mereka. Mereka melihat Baekhee sedang makan ice cream dengan lahapnya. Tak lupa di samping Baekhee, seorang namja jangkung yang juga sedang memakan ice cream memperhatikan tingkah laku adik ipar nya yang menggemaskan itu.

"Pelan-pelan, baek! Nanti kau bisa tersedak" ucapnya memecah keheningan.
"Ini enak sekali, sunbae"

"I-itu bukannya Baekhee dan Chanyeol ya?" tanya Luna ketika melihat adiknya bersama kekasihnya.
"I-iya noona, itu mereka"
Mereka pun berjalan mendekati Baekhee dan Chanyeol.

"Baek" sapa Luna
"Baek!?!" sapa Sehun dengan sedikit bentakan.
"Eo-eonni? Sehun? Ada apa?" tanya Baekhee dengan wajah tak berdosa.
"Aish, kau tau baek, kami mencarimu kemana-mana. Ternyata kau malah disini. Memangnya apa yang terjadi? Kau menghindariku?" tanya Luna.
"Anni, eonni. Mianhe, jjongmal mianhe. Aku tidak apa-apa. Dan ini juga bukan seperti yang kau kira. Tadi chanyeol sunbae hanya menenangkanku, hanya sebagai kakak ipar-adik ipar saja eonni. "
"Menangkanmu? Memangnya apa yang telah terjadi?"
"Anni, tidak terjadi apa-apa. Sudahlah eonni, kajja kita lanjutkan berkeliling!"

~•~

Tbc
Annyeong chinguyaa!!! Mianhe telat update. Soalnya banyak tugas yg belum selesai, akhir-akhir ini.

Ah iya, gomawo karena telah meluangkan waktu untuk membaca ff buatanku. Terima kasih banyak bagi yg ngevote+coment, juga thanks karena sudah mengikuti ff buatanku.

Maaf kalo banyak typo, juga kesalahan ejaan dan ketidakefektifan kalimat.

Jangan lupa, VOTE+COMENT, kritik dan sarannya ditunggu loh!

This is My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang