Chapter 3

2.8K 214 3
                                    

Author pov
Sejak tadi seorang yeoja yang memiliki puppy eyes sedang memikirkan perkataan eonninya tadi. Ia berencana untuk memberitahu kyungsi tentang ini. Ia segera mengambil hp nya dan menelepon kyungsi. Baekhee mengajak kyungsi untuk ketemuan di cafe favorit mereka.

Baekhee pov
Aku sedang menunggu kyungsi di cafe. Aku berencana untuk meminta bantuan kyungsi tentang masalahku ini. Tak lama kemudian, kyungsi datang dan menghampiriku.

"Ada apa kau menyuruhku kemari?" tanya kyungsi.
Aku pun memberitahu kyungsi tentang acara pertemuan keluargaku.
"Jadi, aku harus bagaimana kyung?" tanyaku.
"Hmm... Kenapa tidak mengajak chanyeol sunbae saja?"
"Mwo!? Chan-chanyeol sunbae? Ah, anni, aku malu."
"Kalau begitu, kau menyewa seorang pacar saja! Gampang kan?"
"Menyewa pacar? Hmm... Kalau begitu, bolehkah aku menyewa namjachingu mu?" candaku.
"Mwo!? Anni, tidak bisa. Lebih baik aku kenalkan pada namja teman jonginie saja."
"Ne, terserah kau saja"

Kyungsi pov
Aku pun segera menghubungi jonginie dan meminta bantuannya. Tak lama kemudian, jonginie datang dan membawa seorang namja berkulit albino yang merupakan temannya.

"Jonginie!" panggilku dengan penuh semangat. Aku melambaikan tangan supaya jonginie mudah menemukanku.
Ia pun kini tengah duduk di sampingku. Kemudian, seorang namja berkulit albino memperkenalkan dirinya.
"Annyeonghaseyo, Oh Sehun immnida"
"Annyeong sehun-ssi, Do Kyungsi immnida dan ini temanku namanya Xi Baekhee. Dia sedang mencari seorang pacar sewaan untuk ia bawa ke acara pertemuan keluarga." jelasku pada seorang namja bernama sehun.
"Annyeong, sehun-ssi jadi bagaimana? Maukah kau menjadi pacar sewaanku hanya untuk satu hari saja? Kau tidak memiliki yeojachingu kan?" ucap baekhee langsung to the point.
"Hmm... Ne, baekhee-ssi. Aku belum memiliki yeojachingu. Jadi, aku bersedia menjadi pacar sewaanmu. Oh ya, dan juga jangan memanggilku formal begitu. Nanti malah terlihat kita seperti pasangan kikuk." jelas sehun. Semuanya terkekeh mendengar ucapan sehun.
"Ne sehun, gomawo. Kau juga jangan memanggilku formal begitu. Panggil saja baekhee."
Sehun mengangguk tanda mengerti.
Kyungsi pov end




Di lain pihak, seorang yeoja sedang bingung memilih pakaian yang akan ia kenakan ketika kencan nanti. Ya, kekasihnya mengajaknya kencan hari ini. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu depan. Yeoja itu menyuruh Song ahjumma untuk membukakan pintu. Dilihatnya seorang namja jangkung sedang mencari luna.

"Nugu ahjumma?" tanya luna
"Eh, ini ada namja yang mencari nona."
"Namja? Maksud ahjumma Chanyeol?"
"Ne, nona"
"Baiklah, suruh dia menunggu di ruang tamu. Aku akan segera turun."
Song ahjumma mengangguk dan pergi.
~skip~

Luna pov
Aku turun dari kamarku dan menuju ke ruang tamu. Aku sudah selesai memakai pakaianku dan memake up wajahku. Aku melihat seorang namja jangkung sedang menoleh ke arahku dan ia sedikit melamun menatapku. Ya, dia kekasihku Park Chanyeol. Usianya lebih muda dariku, namun aku sangat mencintainya.

"Annyeong, yeollie!" sapaku dengan penuh semangat.
"Eoh? Kau disini? Hari ini kau cantik sekali sampai membuat mataku tidak berkedip memandangmu."
Aku hanya tersipu malu mendengar ucapan chanyeol tadi.
"Kajja!! Kita berangkat" ajakku.
"Ne, kajja!" seru chanyeol sambil menggandeng tanganku.

Memang, aku dan chanyeol sudah pacaran selama 3 bulan. Aku sering bercerita tentang chanyeol kepada adikku, Baekhee. Tapi dia sama sekali belum pernah melihat chanyeol. Aku hanya menceritakan bagaimana hubunganku dengan chanyeol.
Luna pov end
~skip~

Chanyeol pov
Aku mengajak yeojachingu ku, Luna, ke Lotte World. Itu merupakan tempat favorit kami ketika kencan. Ketika sampai di Lotte World, aku menggandeng luna menuju tempat pembelian tiket. Setelah membeli tiket, aku dan luna segera masuk ke dalam Lotte World dan menaiki wahana yang ada disana.

Setelah capek menaiki beberapa wahana, aku mengajak luna ke sebuah cafe yang ada disana.

"Huh, capeknya... Kamu mau pesan apa chagi?" tanyaku pada luna.
"Hmm.. Bubble tea dan choco pai saja."
"Baiklah. Maid, saya pesan bubble tea satu, cappucino tea satu, dan choco pai dua" ucapku pada seorang maid.
"Ne, tuan. Tunggu sebentar!"

Tak lama kemudian, pesanan kami datang. Kami segera menyantap pesanan kami. Aku melihat luna sangat bersemangat memakan choco pai, sampai tidak terasa jika di sudut bibirnya ada sedikit sisa krim coklat yang menempel.

"Lu, ada sisa krim coklat yang menempel di sudut bibirmu. Kau diam saja, jangan bergerak."

Aku menggerakkan jemariku ke bibir yeoja manis yang menjadi kekasihku. Perlahan aku membersihkan krim coklat itu menggunakan jari telunjukku. Luna terkejut dengan tingkah ku. Ku lihat wajah kekasihku itu sedang merona. Pipinya yang merah seperti kepiting rebus membuatku ingin tertawa melihatnya.
~skip~

Aku mengantarkan luna pulang ke rumahnya. Di perjalanan, ia sama sekali tidak berbicara. Suasananya menjadi canggung sampai kini kami sudah sampai di depan rumah luna.

"Lu, kita sudah sampai di rumahmu. Kau kenapa, dari tadi diam terus?" tanyaku mencoba membuka pembicaraan.
"Eoh? Anni, gwenchannayo. Kalau begitu aku turun dulu ne, gomawo sudah mengantarkanku."

Luna turun dari mobilku, namun aku tahan dengan memengang tangannya dan sedikit menarik pergelangan tangannya yang sontak membuat luna berbalik. Bibir kami tidak sengaja bersentuhan, membuatku ingin melanjutkan berciuman. Aku mencium bibir luna lembut dan sesekali melumatnya. Luna pun hanya pasrah dan tidak membalas ciumanku, ia hanya menikmatinya saja.

Setelah aksi ciuman kami, luna segera berlari masuk ke dalam rumahnya. Ku lihat yeoja manis itu sedang tersipu malu. Aku pun masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilku pulang.

~•~

Tbc
Annyeong chinguyaa!! Semoga kalian suka ff buatanku. Yaa, walaupun sedikit gaje. Tapi aku harap kalian suka. Gomawo ne...

This is My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang