Chapter 15

2.2K 163 4
                                    

Pagi yang cerah. Hari ini adalah hari libur. Yeoja mungil pemilik puppy eyes yang masih terbaring di atas tempat tidurnya, kini perlahan mengerjapkan matanya.

"Eunghh... Jam berapa sekarang?" ucap yeoja itu.
"Jam 8? Aish, gawat aku terlambat!" tambah Baekhee, yeoja yang baru saja bangun dari tidurnya tadi.
"Tunggu. Bukankah hari ini sekolahnya libur? Ah iya, bisa-bisanya aku lupa kalau hari ini libur" gumam Baekhee.

tok tok tok *suara ketukan pintu

"Masuk" ucap Baekhee.
Seorang yeoja paruh baya membuka pintu kamar Baekhee dan mulai memasuki kamar itu.

"Ada apa eomma?"
"Eonni mu ada disini. Cepat turunlah! Dia menunggumu"
"Mwo? N-ne"
Baekhee pun segera mandi dan bersiap-siap turun untuk menemui eonni nya.

15 menit kemudian...

"Eonni, ada perlu apa eonni kesini?"
"Aku ingin bicara empat mata denganmu. Kajja, kita ke kafe favorit kita!"
"Arraseo. Eomma, kita pergi dulu ne?"
"Ne, hati-hati di jalan"

Luna dan Baekhee pun menuju ke kafe favorit mereka. Sesampainya mereka berdua di kafe, mereka mengambil tempat duduk di sebelah selatan yang letaknya dekat jendela. Luna memanggil seorang maid, lalu memesan beberapa makanan. Baekhee yang sangat penasaran dengan apa yang akan mereka bicarakan, memberanikan diri bertanya kepada Luna.

"Eonni, sebenarnya apa yang akan kita bicarakan empat mata begini? Ada masalah apa eonni?"
"Anni. Sebenarnya tidak ada masalah apa-apa. Hanya saja, aku ingin memastikan sesuatu."
"Mwoya eonni?"
"Tapi sebelum itu, aku ingin kamu berjanji bahwa kamu akan jujur padaku dan menceritakan masalahmu"
"Arraseo, aku berjanji akan jujur pada eonni."
"Geurae. Jadi begini, aku sudah bertanya pada Chanyeol tentang malam itu. Kau bohong jika kau berkata tidak apa-apa. Malam itu, di Namsan Tower, kau bilang Chanyeol hanya berusaha menenangkanmu? Waktu itu, kau menangis kan?"
"N-ne, eonni."
"Waeyo? Apa ada seseorang yang mengganggumu lagi?"
"Anni. Bukan itu, eonni."
"Lalu apa?"
"Aku, aku hanya ingin menangis saja. Meluapkan segala emosi dan rasa sakitku yang selama ini ku tahan."
"Mwo? Memangnya apa yang terjadi padamu?"
"Mian eonni, aku tidak bisa menceritakan hal ini."
"Kenapa tidak? Percayalah padaku! Aku akan membantu masalahmu sebisaku."
"Bukan itu eonni, aku tidak punya masalah apapun. Ini bukan masalah fisik seperti yang eonni pikirkan. Tapi ini masalah hati. Dan aku belum kuat untuk menceritakannya pada eonni. Aku mohon eonni, jangan membahas hal ini. Ini akan semakin memperparah rasa sakitku."
"Mianhe baek, tapi sekaaliii saja aku ingin mendengarnya darimu. Aku eonni mu, aku ingin membantu masalahmu, meski itu masalah hati. Lagi pula, kalau kau bercerita padaku, itu akan membuat perasaanmu menjadi lebih lega dan bebanmu akan berkurang. Jadi, bisakah kau menceritakannya padaku? Tadi malam aku tidak bisa tidur hanya karena memikirkan hal ini. Aku takut, aku melakukan kesalahan padamu hingga aku menyakitimu dan kau menghindariku. Sungguh, aku tidak ingin hal itu terjadi."
"Mianhe eonni, jeongmal mianhe. Aku benar-benar tidak bisa menceritakan ini pada eonni. Aku belum siap. Anni, sampai kapan pun aku tidak akan pernah siap untuk menceritakan hal ini kepada eonni."
"Memang apa susahnya sih? Kau hanya perlu menceritakan masalahmu saja. Kenapa kau tidak bisa? Memangnya masalah apa yang selama ini kau sembunyikan dari ku? Arraseo, kau tidak perlu menceritakannya. Aku akan mencari tahu sendiri. Mianhe sudah memaksamu untuk menceritakan masalah yang tidak ingin kau ceritakan padaku."
"Gwenchanna eonni. Mian, aku benar-benar tidak akan siap menceritakan hal ini pada eonni."
~skip~

°
°
°
°

9 bulan kemudian...

Seorang yeoja tengah bersiap-siap seperti akan bepergian jauh. Ia mengemasi barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam kopernya, lalu ia memilih sebuah kaos berwarna pink dan celana jeans pendek berwarna biru. Ya, hari ini mereka (Baekhee, Luna, Sehun, dan Chanyeol) akan pergi ke Pulau Jeju untuk berlibur, sekaligus merayakan anniversary ChanLu yang pertama.

This is My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang