Chapter 2

60.7K 3.4K 217
                                    

Reyna masih dalam keadaan duduk dan mengelus tempurung kakinya yang terlihat sedikit memerah. Ia menunduk untuk memastika bahwa tempurungnya tidak terlalu sakit walau bajunya yang terlihat sedikit terkena noda minuman yang dibeli orang tersebut.

Lelaki itu mengulurkan tangannya untuk membantu Reyna berdiri. Reyna pun menerima uluran itu tanpa melihat-lihat siapa yang membantunya berdiri. Namun, ketika baru saja setengah berdiri, Reyna mendongak melihat wajah lelaki itu dan terkejut setelahnya.

"iya-iya, gapa-" ucap Reyna terpotong  ketika melihat wajah orang yang mambantunya.

Seperdetik setelah mereka bertatap, Reyna kembali meringis karena tiba-tiba lelaki yang menolongnya langsung melepas tangannya begitu saja.

"Lo?!" teriak Reyna dan Kelvin berbarengan. Iya, lelaki yang menabrak Reyna adalah Kelvin.

"Eh, lo tuh, ya. Niat nolongin nggak sih? Sakit tau." dumal Reyna.

"Dih, ogah, berdiri aja sendiri," ucap Kelvin dengan tampang tidak berdosanya. Cakep, sih. Tapi minta digeplak.

"Duh, lo yang salah juga. Lo tuh kalau jalan liat-liat makanya!" bentak Reyna sambil berdiri.

"Lo juga, jalan tuh pake mata!"

"Dimana-mana jalan make kaki. Liat baju gue, ah!" decak Reyna kesal.

"Astagfirullah. Liat minuman gue berkurang kan!" Kelvin melihat-lihat minumannya yang hanya berkurang sedikit.

Reyna tertawa hambar, "Hah? Lo masih mikirin minuman lo? Liat baju gue basah karena minuman lo!"

"Idih, bodoamat. Terus gue peduli? Enggak." jawab Kelvin dengan entengnya.

"Argh! Gak guna." Reyna menghentakkan kakinya karena emosi yang meluap dan langsung pergi meninggalkan Kelvin begitu saja.

Reyna pun akhirnya pergi ke toilet, dan membersihkan bajunya didepan cermin.

"Baju gue, ish. Gak ada petir, gak ada hujan, ga tsunami, ga ada angin topan, kenapa sih gue harus ketemu dia. Sial banget si gue." kesal Rey sambil ngelap bajunya pakai tisu basah yang untungnya ia bawa setiap berpergian.

Entah berapa lama cewek ini di dalam toilet, akhirnya ia keluar dan kembali memesan makanan yang tadi belum sempat dipesan.

--<>--

Kelvin membanting tubuhnya dan langsung duduk sambil menyeruput minumannya. Ia berdecak kesal dan melihati kedua temannya yang menatapnya bingung.

"Apa?"

"Anjir, lo nabrak siapa tadi? Ko pake acara berantem si?" tanya Ruki dengan wajah ingin taunya yang sudah maksimal.

"Sial, cewek tadi cakep juga. Oh ya, lo ko bisa nabrak? Modus lo, ya, " kata Fauzan asal yang langsung mendapat satu jitakan dari Kelvin.

"Yaampun, gue baru juga duduk udah kalian interogasi. Liat minuman gue berkurang." Kelvin menunjukkan minuman yang barusan ia beli kepada Fauzan dan Ruki.

"Temen gua stress," celetuk Ruki dengan menggelengkan kepalanya.

"Lo juga si, orang mah mikirin itu cewek tadi. Kasian kek, lo malah mikirin minuman. Jelas-jelas lo yang nabrak dia tadi."

Ketua Osis VS Kapten Basket ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang