9

1.2K 131 2
                                    

Tengah sepertinya lebih baik—mungkin.

Orang bilang, ketika suatu masalah yang terjadi antara kubu kanan dan kiri tidak bisa ditemukan solusinya, maka mengambil jalan tengah adalah opsi yang harus dipilih. Untuk itu, Taehyung tak ragu untuk mengambil jalan setapak tengah yang akan menjadi petualangan dunia literaturnya.

Ada sederet peringatan kecil yang tertulis pada salah satu rak bukunya. Di sana tertulis; watch your step! Diukir dengan huruf meliuk-meliuk sehingga meninggalkan kesan kuno dan artistik.

Well, tak salah memang dengan tulisan dan bentuk hurufnya. Taehyung menemukan fakta bahwa rak tengah yang dilaluinya saat ini penuh dengan berbagai buku dongeng. Setiap dua rak yang berbeda menunjukkan berasal dari mana dongeng yang diceritakan dan bagaimana genre yang diangkat.

"Lucu sekali," ia bergumam geli, entah kepada siapa. Rasanya sudah lama sekali ketika terakhir kalinya Taehyung membaca sebuah dongeng pengantar tidur. Seperti Peter Pan, Cinderella, Oliver Twist, Pinochio, bahkan cerita tiga anak babi pun ia masih bisa mengingatnya. Membuatnya bernostalgia.

Semuanya tampak baik-baik saja sampai Taehyung menyadari hal aneh dengan kotak-kotak lantai yang dipijaknya sekarang ini. Seingatnya, pencahayaan dalam perpustakaan memang remang-remang; karena lilin-lilin yang berjejer rapi. Namun, ia merasa tidak wajar jika lantainya akan bertambah gelap semakin Taehyung menelusuri lorong-lorong raknya.

Tap.

Taehyung memicingkan mata. Cahayanya mulai samar. Ia nyaris tidak melihat apapun.

Tap. Tap.

Suara langkah kakinya pun tidak lagi bergema dengan besar.

Tap. Tap. Tap.

Sial. Taehyung tidak bisa melihat apa-apa, ia tidak tahu ke mana kakinya melangkah. Bahkan—

Tap—

Oh, tunggu.

"U—uaaaaaaaaaaaaaaaaaa!"

Pijakannya menghilang!

Lubang; sebuah lubang yang besar. Taehyung tahu tubuhnya terperosok, ia tahu melayang dalam kegelapan, ia tahu suaranya memantul dengan begitu keras, ia tahu itu!

Gelap. Semuanya gelap.

Taehyung hanya perlu menunggu hingga kakinya mencapai dasar sebelum ia berpikir apa yang sedang terjadi dalam detik ini.

.

Lubang kelinci kah? HALAMAN 18.

Ending(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang