Ending(s)

13

Kanan.

Ibunya bilang, segala sesuatu yang baik dimulai dari kanan. Seperti makan dengan tangan kanan, memberi dengan tangan kanan, dan menerima pula menggunakan tangan kanan. Taehyung tak ragu lagi berjalan dengan langkah dipercepat dan mengambil jalur setapak kanan.

Ia mendapati sederet kalimat asing yang tertulis bisu di salah satu sudut rak buku, nyaris tersembunyi jika pemuda AB itu tidak menatapnya jeli. Tertulis seperti bisikan; I believe in ghost, do you?

Astaga, lucu sekali.

Memangnya Taehyung pikir dirinya itu sudah berumur berapa tahun? Terakhir yang Taehyung ingat, ia mulai tidak percaya akan hal-hal yang bersifat supernatural sejak ia duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Ia juga sudah tidak pernah meminta Ibunya untuk menemani tidur atau memeriksa bawah tempat tidur sebagai jaga-jaga. Singkatnya, Taehyung tidak pernah mempercayai hantu—lagi.

"Terlalu gelap," bisik Taehyung pelan, entah kepada siapa. Rak-rak yang dilihatnya itu tampak sudah tua, berumur ratusan tahun; tidak jauh berbeda dengan buku-bukunya yang mulai menguning dan lapuk dimakan rayap. Meski banyak dari sekian buku tersebut masih layak untuk dibaca.

Seperti tulisan yang dibaca Taehyung sebelumnya, kebanyakan dari buku-buku itu memiliki satu tema yang sama. Horror, thriller, suspense, bahkan dark romance atau historical. Bernuansa gelap dan lebih sering mengikat para pembacanya dengan perasaan takut juga paranoid.

Tidak hanya itu, Taehyung juga menemukan sebuah nyala lilin yang tersimpan di atas tangkai tinggi sebagai penopang. Terletak di antara rak buku, bersinar seorang diri sepanjang koridor rak-rak yang mulai menggelap. Cahanya kecil, namun tidak mati. Menari dengan gerakan konstan; kanan dan kiri.

Taehyung tidak tahu apa yang sudah menarik dirinya untuk mendekat, berhenti tepat di hadapan sang lilin sambil menatapnya lama.

Sampai detik di mana hening semakin mencekam, Taehyung menarik napas sepelan mungkin, lalu mengembuskannya dengan hati-hati.

Cahaya lilin lenyap.

Semesta gelap.

Dan Taehyung lupa akan segalanya.

.

Lilin yang mati, lembar berikutnya menanti. Ada di HALAMAN 15