"Chamomile."
Ada selang selama dua detik ketika ekspresi Jungkook menjadi terkejut sebelum akhirnya berubah seperti semula.
"Itu pilhanmu?"
Taehyung menggigit bibir ragu, lalu mengangguk.
"Silakan, bersenang-senanglah dengan teh-mu, Taehyung."
Cangkir berwarna hijau diraihnya, diangkat sampai siku menekuk sembilan puluh derajat, hingga ujung cangkir menyentuh bibir secara perlahan. Aromanya memabukkan, perpaduan antara bunga kamomil dan kayu manis, gula kubus dan sari-sari daun mint.
Beberapa detik kemudian, Taehyung menyesapnya dalam satu kali tegukan.
Manis.
Tapi—tunggu. Kenapa cangkirnya mendadak berat sekali? Kenapa bentuknya membesar? Kenapa jari-jarinya menciut? Kenapa Jungkook tampak besar? Kenapa semuanya tampak jauh lebih besar dibandingkan dengan jarak pandangannya? Kenapa—
"My, my... you look so tiny, Taehyung..."
Jungkook tersenyum manis. Mengangkat tubuh mini Taehyung di antara tumpukan pakaian yang sudah tidak terpakai lagi.
"Aku mendapatkan si kecil Taehyung, manis sekali. Dengan ini ..."
Namun senyuman manis itu berubah menjadi seringai mengerikan dalam sedetik.
"... koleksi boneka porselenku semakin bertambah banyak."
.
End.
Epilog ada di HALAMAN 29.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending(s)
FanfictionInilah cara bagaimana Kim Taehyung menentukan kisah akhirnya. . . . [BTS Fanfiction. AllxTaehyung. Taehyung!centric].