19

616 90 0
                                    

"Aku tidak peduli!"

Tepat ketika Taehyung berada di ambang batas kesadaran untuk menahan rasa sakit yang merangkak di relung hatinya, Hoseok tiba-tiba berteriak lalu berbalik; berjalan ke arahnya dengan tergesa-gesa.

"Hoseok! Jangan pergi!"

Hoseok yang menarik lengannya tanpa peringatan, kaki yang berlari, napas yang memburu, dan suara kejaran di belakangnya.

"Pengawal! PENGAWAL KEJAR MEREKA!"

Taehyung lagi-lagi dibuat tidak mengerti. Ia hanya ingat bagaimana Hoseok menuntunya berlari ke luar istana, di mana seekor kuda hitam sudah menanti mereka. Ia hanya ingat ketika Hoseok membantunya naik, berpegangan pada tali kekang, dan Hoseok mengikuti gerakannya; duduk di belakang dengan kedua lengan memerangkap Taehyung.

Setelah itu, mereka melesat cepat seperti angin.

Mengabaikan kejaran di belakang mereka. Mengabaikan suara pekikan dan lengkingan.

Mengabaikan detak jantungnya yang berdegup begitu cepat.

"Tenanglah, kau akan baik-baik saja Taehyung," bisik Hoseok parau, terdengar samar karena desau angin di sekitar mereka nyaris menghilangkannya. "Aku ada di sini. Aku akan selalu bersamamu."

Taehyung menutup mata.

Lalu tersenyum simpul dan mengangguk.

Aku mempercayaimu.

.

End.

Epilog ada di HALAMAN 29.

Ending(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang