15

982 103 3
                                    

Dunia yang berbeda tak selamanya menyimpan rahasia.

Ketika Taehyung membuka mata saat itu, hal yang pertama kali ditangkap oleh sepasang retinanya adalah sebuah—ah, tidak—tapi berpuluh bahkan mungkin beratus patung lilin.

(Terus terang saja, patung lilin berbentuk sosok anak kecil dengan sepasang bola mata biru di hadapannya itu sempat membuat Taehyung terkejut setengah mati).

Ini museum seorang seniman, pikir Taehyung berteka-teki, walaupun dalam hati bertanya-tanya mengapa ia bisa berada di tempat ini. Berjalan pada setiap petak demi petak lantai yang ditelusurinya lebih jauh. Patung lilin itu berada di mana-mana, nyaris menempati setiap sudut dalam bentuk yang berbeda-beda, meski kebanyakan dari patung-patung itu menyerupai manusia.

"Oh, pengunjung?"

Sentakan kecil di punggungnya, Taehyung berbalik refleks. Ia hampir melayangkan satu pukulan telak pada sumber suara jika bentuk fisik yang bukan patung itu kini sudah berdiri di sampingnya. Sialan, jantungnya benar-benar nyaris copot. Pahatan wajahnya seperti boneka; mata sedikit bulat dan bibir penuh. Tidak hanya itu, tinggi badannya pun begitu proposional. Berbahu lebar, tegap, tapi kurus. Berdiri tidak jauh dari lemari besar yang berisi benda-benda bermuka aneh ketika Taehyung berhasil membuka pintu sebelumnya.

"Kau si—" bibirnya terkatup cepat, tepat ketika lima abjad bordiran terukir manis di sudut kanan saku kemeja kotornya—yang mungkin bekas cat-cat dan tanah liat. Di sana tertulis, "... Seokjin ..."

"Yap, itu namaku!"

Taehyung mengerjap. Sekali. Dua kali. "Oh, maaf. Aku tidak bermaksud—"

"Tidak apa-apa, santai saja," Seokjin mengulas senyum tipis. "Omong-omong... err, siapa namamu?"

Ragu sejenak, lalu, "Taehyung."

"Oh! Selamat datang di rumah seni lilin kami, Taehyung!" Pemuda itu merentangkan kedua tangannya, membentuk gestur sebagai ucapan salam selamat datang. "Tempat segala keindahan lilin di sini tempatnya."

Kami?

"Jadi, sebagai pengunjung pertama, kenapa kau tidak melihat-lihat dulu? Atau aku bisa menemanimu kalau kau ingin, bagaimana?"

.

Taehyung memutuskan berkeliling sendiri, pergi ke HALAMAN 24

Taehyung membiarkan Seokjin menemaninya berkeliling, pergi ke HALAMAN 8

Ending(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang