KthxKch 1

7.4K 332 1
                                    

Pagi hari yang sangat cerah. Chungha masih tertidur nyenyak dibalik selimutnya. Mama Chungha masuk ke kamar lalu menarik selimut yang menutupi Chungha.

"Chungha, sampai kapan kamu mau tidur terus?" Chungha menggeliat lalu membuka perlahan kedua matanya.

"Mah, aku masih ngantuk." Keluh Chungha, menarik kembali selimutnya.

"Kamu mau terlambat sekolah?"

"Iya aku bangun."

Chungha beranjak dari kasurnya walau sambil mengeluh. Ia mengambil handuk dan berjalan keluar kamar sementara mamanya sibuk membereskan kasur Chungha.

"Kamu tuh kenapa sih bangun siang  terus?"

Chungha berhenti lalu membalikkan tubuhnya agar bisa menatap Mamanya.

"Aku kan latihan."

"Dance lagi? Sudahlah Chungha. Kubur dalam dalam mimpimu sebagai dancer itu. Sudah 5 tahun kamu ikut academy dance lalu 5 bulan terakhir ini masuk agensi. Tapi kamu belum ada tanda mau debut. Bahkan artis diluar sana aja sudah tidak ada yang menjadikanmu backdancernya."

"Aku kan lagi berusaha Mah."

"Chungha, ada baiknya kamu fokus sama sekolah kamu dulu. Sebentar lagi kamu mau kelas 3 SMA. Kamu tau kan keuangan Mama gimana."

"Iya Mama. Nilai aku kan juga gak pernah turun." Mama Chungha menghela napasnya.

"Janji ini terakhir. Kalau tahun ini aku gak ada tanda untuk debut, aku bakal berhenti demi Mama. Tapi izinkan aku berusaha sekali lagi. Ini mimpiku Mah."

Mama Chungha tak menjawab. Ia hanya mengangguk lalu kembali melipat selimut Chungha.

"Aku mandi ya Mah."

×KTH•KCH×

Chungha berlari menuju halte bis. Tak lama, bis datang dan Sesampainya dia langsung masuk ke dalam

Chungha memilih duduk dipojok belakang dimana sudah ada sahabatnya duduk disana.

"Hai jinjin." Chungha menepok pundak sahabatnya yang sedang mendengarkan musik.

"Hai chungha. Tumben gak lebih terlambat dari ini?"

"Hehe Mama cerewet. Nanti jadi kan?"

"Jadi kok, aku juga udah bilang kino kalau kita akan latihan lagi."

Chungha mengacungkan jempolnya lalu menghela napas.

"Kenapa Chung?"

"Aku pengen banget debut. Jadi anggota girlgroup juga gpp deh."

"Kamu sendiri gimana? Kino udah fix akan debut nanti dengan Pentagon. Lo fix kan akan debut dengan Astro?"

Jinjin tertawa hambar. Gimanapun juga ia masih memikirkan perasaan sahabatnya dan pertanyaan Chungha sungguh membuatnya berat.

"Doain aja ya. Masih ada tahap seleksi satu lagi."

"Aku yakin kamu bisa kok." Senyum Chungha. Tapi senyuman itulah yang membuat Jinjin menjadi sedih.

"Aku justru mengkhawatirkanmu. Maksudku, kita selalu bertiga, tapi sebentar lagi aku sama kino harus ninggalin kamu."

"Hahaha aku janji kok bakal ngejar untuk debut secepatnya. Jadi kamu gak perlu khawatir ya."

"Chung, aku tau perasaanmu. Kita sahabatan gak cuman sehari dua hari."

"Udahlah jin, aku gpp."

Chungha tersenyum. Ia harus begitu kan? Tak mungkin ia membiarkan dua sahabatnya kembali tidak jelas masa depannya hanya untuk menunggu dirinya.

×KTH•KCH×

Mereka tiba disekolah. Chungha dan Jinjin jalan berdampingan.

"Rame bener. Emang biasanya gini Jin?"

"Makanya jangan telat mulu." Jawab Jinjin yang kemudian memandang bingung sekitarnya.

"Eh tapi biasanya gak serame ini sih."

Chungha pun tak ambil pusing dan segera berjalan menuju arah kelasnya.

"Jin ngapain sih?" Tanya Chungha yang langsung menghampiri saat sadar Jinjin tak ada disebelahnya.

"Bentar kenapa chung aku penasaran."

Jinjin pun bertanya ke salah satu siswi disana.

"Ada apaan sih rame banget?"

"Itu ada member BTS yang jarang masuk sekolah."

"BTS? Apaan sih itu?" Tanya Chungha.

"Makanya chung jangan latihan dance mulu diruang bawah tanah. Mau debut kok gak tau calon sunbaenimnya. Pantes gak debut debut." Sindir salah satu siswi disana.

"Dih bodo amat. Entar juga kenal sendiri kalau udah debut." Kesal Chungha.

"Yuk ah jin ke kelas." Chungha menggandeng lengan Chungha namun langkahnya tertahan karna ia tak kunjung bergerak.

"Duluan deh chung. Aku mau liat."

"Ngapain sih jin?"

"Yaampun chung, mereka tuh keren. Dance mereka tuh jempolan banget. Kamu kalau mau debut jadi dancer keren contoh tuh mereka semua."

"Mau ikut gak?"

"Gak deh, kamu aja. Aku gak berminat." Tolak Chungha dengan ekspresi malasnya.

"Kualat kamu nanti."

"Ya ya terserah."

Chunghapun segera melanjutkan perjalanannya menuju kelas sambil memasang headset ke telinganya.

Dukk!!

"Duh hati hati dong!" Gerutu Chungha.

"Santai kali."

"Kamu kira cara jalan kamu tadi nyantai?" Tanya Chungha sambil berusaha berdiri.

"Udah deh saya gak punya waktu buat ngeladenin kamu."

"Dih siapa kamu? sok sibuk banget." Kesal Chungha, namun orang tersebut tetap pergi meninggalkan Chungha.

"Dasar cowok nyebelin!" Teriak Chungha sambil melemparkan pulpen dikantong seragamnya kearah lelaki tersebut.

Saat pulpennya tepat sasaran, Chungha langsung kabur masuk kedalam kelasnya.

Bersambung..

My Dancer | K.T.H x K.C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang