Orang salah
Enggan mengaku salah
Tak hentinya memutar lidah
Maunya terus berkilahLihatlah,
Masih sempatnya dia berdiri gagahDi depan masa,
Tersenyum picik tak punya muka
Bersembunyi di balik topeng fana
Meniti banyak cara menutup fakta
Tipu muslihat diperankan amat lihainyaKini, tak lagi seperti dulu,
Jujur tak selalu mujur
Kejujuran terpaksa dikubur
Yang benar ditindas
Tak kenal kata ganasDi balik perut-perut makmur
Ada janji yang hanya berkumurJanji yang hanya sekadar angin lalu
Karena kedudukan jadi yang terdahuluDi balik tatapan kosong melompong
Ada jerit yang sempat terbesitNamun sayang,
Materi mengambil peran
Semua diam tersumpal kebohongan
Tak berkutik tak berkedipKeadaan yang memaksa, katanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Angan
PoetryIni bukanlah sajak dan puisi yang indah, melainkan hanyalah sebuah memori. Memori yang tak utuh lagi. Hanya menyisakan serpihan-serpihan yang bahkan sulit untuk dilukiskan.