“Adakah seseorang yang mencintaiku?
Adakah gerangan yang diam-diam menyelipkan namaku di sela doanya?
Lalu, apakah diriku memiliki sosok pengagum rahasia?
Sepertinya tidak ada.”
––monolog seseorang yang putus asa.
Aku tersenyum.Sepertinya, dia telah melupakan orangtuanya.
Dia juga melupakan sanak saudaranya.
Dia lupa sahabat-sahabatnya.Dan yang sangat disayangkan,
Dia lupa mencintai dirinya sendiri.
•
•
•1 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Angan
PoesiaIni bukanlah sajak dan puisi yang indah, melainkan hanyalah sebuah memori. Memori yang tak utuh lagi. Hanya menyisakan serpihan-serpihan yang bahkan sulit untuk dilukiskan.