Katamu; yang datang boleh jadi pergi dan yang pergi belum tentu mau kembali.
Benar saja, kamu datang untuk mencipta hilang.
Lantas, kenapa kamu memilih kembali saat aku sudah memutuskan tuk berhenti?
Kamu dan seribu kata manismu selalu berhasil merakit sakit. Menggantikan fajar yang datang dan pergi ditelan pagi. Seakan hadirmu adalah hal pertama yang paling kunanti.
Tapi maaf, rasa untukmu telah lama mati dan tak lagi kubiarkan bersemi.
29 Juli 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Angan
PoetryIni bukanlah sajak dan puisi yang indah, melainkan hanyalah sebuah memori. Memori yang tak utuh lagi. Hanya menyisakan serpihan-serpihan yang bahkan sulit untuk dilukiskan.